Website Lainnya

Total Tayangan

LAYANAN

* Akses Layar46 Versi Mobile di: http://bit.ly/mPp8D6 * Download Launcher Blackberry Layar46 di: http://bit.ly/n4BNfg

FAST RESPON

SAYA ADA UNTUK ANDA

layar46. Diberdayakan oleh Blogger.

Tirta Yatra BAPEKHIN BNI Jakarta

Layar46,26/12/2011 Pada hari Sabtu tgl 24/12/2011 kemarin karyawan BNI yang tergabung dalam  BAPEKHIND Sejabodetabek melaksanakan Acara Thirta Yatra ke Pura Jagatnata Parahyangan Agung,  Gunung Salak Bogor. Acara Thirta Yatra sendiri yang merupakan perjalanan ke tempat suci agama Hindu, acara berlangsung sesuai jadwal dari pagi hari hingga sore dan dihadiri Bpk Putu Krisna , Bpk Agung, Bpk Wayan Suhendra selaku Ketua BAPEKHIN dan karyawan BNI beragama Hindu di wilayah Jabodetabek

Menurut penuturan Sdri Putu Liyanawati, lokasi Pura Gunug salak sendiri dipilih sebagai lokasi Thirta Yatra karena memiliki nilai historis tersendiri, di lokasi tersebut terdapat Prasasti Siliwangi yaitu prasasti yang dipercaya sebagai asal muasal tanah pasundan, selain itu juga karena karena lokasi yang tidak terlalu jauh dari Jakarta sehingga tidak memakan banyak waktu di perjalanan

Diharapkan dengan dilaksanakannya beberapa kegiatan rohani di berbagai organisasi keagamaan karyawan selain menambah nilai religius juga akan meningkatkan Spiritual Quotien yang berdapak bagi kinerja karyawan (amm)
Layar46,26/12/2011 Pada hari Sabtu tgl 24/12/2011 kemarin karyawan BNI yang tergabung dalam  BAPEKHIND Sejabodetabek melaksanakan Acara Thirta Yatra ke Pura Jagatnata Parahyangan Agung,  Gunung Salak Bogor. Acara Thirta Yatra sendiri yang merupakan perjalanan ke tempat suci agama Hindu, acara berlangsung sesuai jadwal dari pagi hari hingga sore dan dihadiri Bpk Putu Krisna , Bpk Agung, Bpk Wayan Suhendra selaku Ketua BAPEKHIN dan karyawan BNI beragama Hindu di wilayah Jabodetabek

Menurut penuturan Sdri Putu Liyanawati, lokasi Pura Gunug salak sendiri dipilih sebagai lokasi Thirta Yatra karena memiliki nilai historis tersendiri, di lokasi tersebut terdapat Prasasti Siliwangi yaitu prasasti yang dipercaya sebagai asal muasal tanah pasundan, selain itu juga karena karena lokasi yang tidak terlalu jauh dari Jakarta sehingga tidak memakan banyak waktu di perjalanan

Diharapkan dengan dilaksanakannya beberapa kegiatan rohani di berbagai organisasi keagamaan karyawan selain menambah nilai religius juga akan meningkatkan Spiritual Quotien yang berdapak bagi kinerja karyawan (amm)

Perayaan Natal di beberapa Wilayah BNI

Layar46, 25/12/2011, Seperti tahun-tahun sebelumnya di tiap kantor Wilayah diadakan kegiatan Natal bersama Karyawan, begitu juga pada perayaan natal tahun 2011 ini. Di Wilayah Manado perayaan Natal dilaksanakan pada tgl 16/12/2011

Sedangkan di Wilayah Palembang, perayaan Natal Bapekkris dilaksanakan pada tgl. 17/12/2011 di kantor wilayah dengan pendeta Sapta, perayaan terasa meriah dikarenakan CEO Wilayah Palembang Bpk Jeffry terlibat langsung pada acara tersebut, seperti terlihat pada foto dibawah. Begitu juga di beberapa wilayah lain nampak perayaan Natal ini memilih waktu penyelenggaraan yang lebih awal dari tanggal tepatnya yaitu tgl 25/12/2011.

Terlihat juga dibeberapa karyawan, perayaan ini memiliki dampak toleransi dan kebersamaan yang cukup tinggi sehingga diharapkan mampu meningkatkan sinergi dalam mencapai tujuan yang diinginkan  perusahaan . (amm)
Layar46, 25/12/2011, Seperti tahun-tahun sebelumnya di tiap kantor Wilayah diadakan kegiatan Natal bersama Karyawan, begitu juga pada perayaan natal tahun 2011 ini. Di Wilayah Manado perayaan Natal dilaksanakan pada tgl 16/12/2011

Sedangkan di Wilayah Palembang, perayaan Natal Bapekkris dilaksanakan pada tgl. 17/12/2011 di kantor wilayah dengan pendeta Sapta, perayaan terasa meriah dikarenakan CEO Wilayah Palembang Bpk Jeffry terlibat langsung pada acara tersebut, seperti terlihat pada foto dibawah. Begitu juga di beberapa wilayah lain nampak perayaan Natal ini memilih waktu penyelenggaraan yang lebih awal dari tanggal tepatnya yaitu tgl 25/12/2011.

Terlihat juga dibeberapa karyawan, perayaan ini memiliki dampak toleransi dan kebersamaan yang cukup tinggi sehingga diharapkan mampu meningkatkan sinergi dalam mencapai tujuan yang diinginkan  perusahaan . (amm)

Karyawan Bank BNI Jebak Pembobol ATM

SEMARANG, suaramerdeka.com - Pelaku pembobolan mesin anjungan tunai mandiri (ATM) di sejumlah tempat ditangkap petugas Polrestabes Semarang, Jumat (23/12). Penangkapan itu berkat penjebakan oleh sejumlah karyawan Bank BNI yang berpura-pura menjadi nasabah.Tersangka ditangkap di ATM BNI yang ada di swalayan ADA Jalan Siliwangi. Pelaku membobol ATM dengan modus mengganjal mesin ATM dengan korek dan berpura-pura menjadi operator bank. Pria bernama Jumaidi (35) warga Montongsari, Weleri, Kendal, itu sebelumnya berhasil membobol ATM Bank BTN di Kota Pekalongan, Kamis (22/12) malam.
Asisten Restocking ATM BNI, Djunaedi (33) mengatakan, penjebakan direncanakan setelah pihaknya menemukan stiker "layanan konsumen" palsu di mesin ATM itu. "Pagi pukul 07.15 dari pantauan kamera CCTV di kantor pusat BNI di Sayangan, kami mendapati ada stiker palsu. Kami langsung lakukan pengecekan," katanya saat ditemui di Mapolrestabes Semarang.
Djunaedi bersama seorang satpam Budi (32) mencoba memasukan kartu ATM ke dalam mesin tersebut. Ternyata mesin sudah dirusak sehingga kartu tak berfungsi bahkan hampir tertelan. Budi kemudian menghubungi nomor telepon yang tercantum pada stiker 082125136000. Dengan berpura-pura sebagai nasabah, satpam itu mengaku bahwa kartu ATMnya tersangkut di mesin.
Di ujung telepon, terdapat suara seorang pria yang menyaru sebagai operator. Pria itu meminta Budi menyebutkan nama ibu kandung, nomor kartu ATM dan PIN. "Saya lalu sebutkan nomor PIN asal-asalan kemudian pelaku menjawab bila kartu ATM saya telah diblokir. Ia bilang kalau 30 menit lagi akan ada petugas yang akan memperbaiki mesin," kata Budi.
Djunaedi, Budi dan sejumlah karyawan lain kemudian menunggu di sekitar ATM. Benar saja, 30 menit kemudian datang seorang pria bercelana pendek pura-pura menjadi nasabah masuk ke dalam bilik ATM. Ketika pelaku datang, Budi berlaku sebagai nasabah sempat menghampiri seraya mengatakan bahwa mesin ATM rusak.
"Tapi dia tidak peduli dan tetap masuk ke bilik. Dari luar kami perhatikan ia mencoba mengambil kartu ATM itu. Setelah yakin kalau dia pelakunya, kami langsung menangkap kemudian melapor ke polisi," papar Budi.
Ketika ditangkap, pelaku mengaku dia tidak beraksi sendirian. Ada dua orang lain yang mengawasinya dari dalam mobil Xenia H-9390-BM, tak jauh dari lokasi. Namun dua orang yang salah satunya istri tersangka itu berhasil kabur.
Polisi menyita sejumlah korek api kayu, gergaji, dan sejumlah kartu ATM serta headset yang diduga digunakan untuk meneriema telepon aduan dari nasabah. Selain itu, petugas juga mendapati sebuah alat hisap sabu-sabu atau bong dari tas pelaku.
( Anton Sudibyo / CN26 / JBSM )
SEMARANG, suaramerdeka.com - Pelaku pembobolan mesin anjungan tunai mandiri (ATM) di sejumlah tempat ditangkap petugas Polrestabes Semarang, Jumat (23/12). Penangkapan itu berkat penjebakan oleh sejumlah karyawan Bank BNI yang berpura-pura menjadi nasabah.Tersangka ditangkap di ATM BNI yang ada di swalayan ADA Jalan Siliwangi. Pelaku membobol ATM dengan modus mengganjal mesin ATM dengan korek dan berpura-pura menjadi operator bank. Pria bernama Jumaidi (35) warga Montongsari, Weleri, Kendal, itu sebelumnya berhasil membobol ATM Bank BTN di Kota Pekalongan, Kamis (22/12) malam.
Asisten Restocking ATM BNI, Djunaedi (33) mengatakan, penjebakan direncanakan setelah pihaknya menemukan stiker "layanan konsumen" palsu di mesin ATM itu. "Pagi pukul 07.15 dari pantauan kamera CCTV di kantor pusat BNI di Sayangan, kami mendapati ada stiker palsu. Kami langsung lakukan pengecekan," katanya saat ditemui di Mapolrestabes Semarang.
Djunaedi bersama seorang satpam Budi (32) mencoba memasukan kartu ATM ke dalam mesin tersebut. Ternyata mesin sudah dirusak sehingga kartu tak berfungsi bahkan hampir tertelan. Budi kemudian menghubungi nomor telepon yang tercantum pada stiker 082125136000. Dengan berpura-pura sebagai nasabah, satpam itu mengaku bahwa kartu ATMnya tersangkut di mesin.
Di ujung telepon, terdapat suara seorang pria yang menyaru sebagai operator. Pria itu meminta Budi menyebutkan nama ibu kandung, nomor kartu ATM dan PIN. "Saya lalu sebutkan nomor PIN asal-asalan kemudian pelaku menjawab bila kartu ATM saya telah diblokir. Ia bilang kalau 30 menit lagi akan ada petugas yang akan memperbaiki mesin," kata Budi.
Djunaedi, Budi dan sejumlah karyawan lain kemudian menunggu di sekitar ATM. Benar saja, 30 menit kemudian datang seorang pria bercelana pendek pura-pura menjadi nasabah masuk ke dalam bilik ATM. Ketika pelaku datang, Budi berlaku sebagai nasabah sempat menghampiri seraya mengatakan bahwa mesin ATM rusak.
"Tapi dia tidak peduli dan tetap masuk ke bilik. Dari luar kami perhatikan ia mencoba mengambil kartu ATM itu. Setelah yakin kalau dia pelakunya, kami langsung menangkap kemudian melapor ke polisi," papar Budi.
Ketika ditangkap, pelaku mengaku dia tidak beraksi sendirian. Ada dua orang lain yang mengawasinya dari dalam mobil Xenia H-9390-BM, tak jauh dari lokasi. Namun dua orang yang salah satunya istri tersangka itu berhasil kabur.
Polisi menyita sejumlah korek api kayu, gergaji, dan sejumlah kartu ATM serta headset yang diduga digunakan untuk meneriema telepon aduan dari nasabah. Selain itu, petugas juga mendapati sebuah alat hisap sabu-sabu atau bong dari tas pelaku.
( Anton Sudibyo / CN26 / JBSM )

BNI Buka Unit di BTP

MAKASSAR, UPEKS--Bank Negara Indonesia (BNI) Persero, terus melakukan ekspansi bisnisnya dengan menambah satu unit kantor layanan nasabah yang terletak di kawasan Bumi Tamalanrea Permai (BTP).
Peresmian outlet tersebut merupakan yang terakhir untuk wilayah Makassar dari total 96 outlet.
"Peresmian kantor kas ini merupakan salah satu program BNI. Khusus tahun 2011 ini kami memang memprogramkan penambahan 15 outlet," tutur Sadiq Akasya, Pemimpin Wilayah BNI Makassar, Kamis (22/12) kemarin.
Menurut Sadiq, kantor ini juga bertujuan untuk mendekatkan diri dengan nasabah BNI yang berdomisisli disekitar daerah BTP.
Dengan adanya kantor layanan BNI, lanjut Sadiq, nantinya akan dapat menopang peningkatan kinerja BNI Wilayah Makassar.
"Di kantor ini juga melayani segala macam transaksi untuk memudahkan pelayanan kepada masyarakat," ujarnya.
Dia menyebutkan, hingga saat ini pihaknya telah menambah Anjungan Tunai Mandiri (ATM) sebanyak 70, sehingga total ATM BNI mencapai 296 unit.
"Sedang untuk kredit konsumtif dan produktif hingga November pertumbuhannya masing-masing mencapai 56 persen dan 12 persen," tandasnya.
MAKASSAR, UPEKS--Bank Negara Indonesia (BNI) Persero, terus melakukan ekspansi bisnisnya dengan menambah satu unit kantor layanan nasabah yang terletak di kawasan Bumi Tamalanrea Permai (BTP).
Peresmian outlet tersebut merupakan yang terakhir untuk wilayah Makassar dari total 96 outlet.
"Peresmian kantor kas ini merupakan salah satu program BNI. Khusus tahun 2011 ini kami memang memprogramkan penambahan 15 outlet," tutur Sadiq Akasya, Pemimpin Wilayah BNI Makassar, Kamis (22/12) kemarin.
Menurut Sadiq, kantor ini juga bertujuan untuk mendekatkan diri dengan nasabah BNI yang berdomisisli disekitar daerah BTP.
Dengan adanya kantor layanan BNI, lanjut Sadiq, nantinya akan dapat menopang peningkatan kinerja BNI Wilayah Makassar.
"Di kantor ini juga melayani segala macam transaksi untuk memudahkan pelayanan kepada masyarakat," ujarnya.
Dia menyebutkan, hingga saat ini pihaknya telah menambah Anjungan Tunai Mandiri (ATM) sebanyak 70, sehingga total ATM BNI mencapai 296 unit.
"Sedang untuk kredit konsumtif dan produktif hingga November pertumbuhannya masing-masing mencapai 56 persen dan 12 persen," tandasnya.

BNI Syariah Permudah Program Haji Karyawan UI

INILAH.COM, Jakarta - PT Bank Negara Indonesia (BNI) Syariah menggandeng Universitas Indonesia (UI) untuk mengenalkan produk dan jasa perbankan kepada para mahasiswa.

Penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dan Perjanjian Kerjasama dilakukan di Auditorium Apung Gedung Perpustakaan Baru Kampus UI Depok mengenai Dukungan.

Penandatanganan MoU ini merupakan komitmen PT. BNI Syariah dan UI dalam mengembangkan fasilitas penunjang bagi sivitas akademika UI untuk melakukan ibadah umrah dan haji dengan menggunakan fasilitas pembiayaan konsumtif dari BNI Syariah. Bersamaan dengan penandatanganan MoU ini, BNI Syariah menyerahkan beasiswa kepada Mahasiswa UI berprestasi dan dinilai layak mendapatkan bantuan. Jumlah mahasiswa yang menerima beasiswa adalah sebanyak 7 mahasiswa yang berasal dari sejumlah fakultas yang ada di UI.

Pemberian beasiswa tersebut merupakan salah satu komitmen BNI Syariah untuk mencerdaskan bangsa dan mengembangan pendidikan nasional serta perwujudan program Manajemen Syukur BNI Syariah.

Direktur Utama BNI Syariah Rizqullah mengungkapkan bahwa MoU ini merupakan hal yang positif bagi industri keuangan syariah. “Kerjasama dengan Universitas Indonesia sebagai suatu kehormatan bagi BNI Syariah karena UI salah satu universitas mapan di Indonesia yang berdiri pada tahun 1849,” papar Rizqullah dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (22/12).

Rektor UI Prof Gumilar Rusliwa Somantri menyatakan bahwa kerja sama ini dapat memfasilitasi kebutuhan karyawan UI untuk melaksanakan umrah dengan dengan skema pembiayaan yang mudah serta memiliki layanan prima.

"Selain itu kami juga berharap ada kerjasama lain yang saling menguntungkan kedua belah pihak, misal penelitian, kesempatan kerja bagi para lulusan UI, dan kerjasama lain yang mendukung perkembangan pendidikan tinggi di Indonesia” ungkap Gumilar. Gumilar menambahkan, kerjasama ini merupakan komitmen UI dalam mengedepankan kesejahteraan pegawainya yaitu para dosen dan karyawan.

Direktur Bisnis BNI Syariah Bambang Widjanarko menjelaskan bahwa MoU berkisar pada pemberian fasilitas pembiayaan konsumtif bagi dosen dan karyawan UI. “Kerjasama dalam waktu dekat adalah pembiayaan Umrah iB Hasanah yang ditujukan untuk membiayai perjalanan ibadah umrah dimana pembayaran angsuran dapat dilakukan setelah nasabah menjalankan ibadah umrah. Maksimum pembiayaan Umrah iB Hasanah adalah Rp20 juta per jamaah (pemohon) dengan jangka waktu pengembalian maksimum 3 tahun, ” tutur Bambang.

Lebih lanjut Bambang menjelaskan melalui kerja sama ini BNI Syariah memproyeksikan peluang pembiayaan konsumtif kepada sekitar 1.000 dosen dan karyawan UI dengan perkiraan volume sebesar Rp50 Miliar.

Untuk perjalanan ibadah umrah bagi dosen dan karyawan UI, BNI Syariah menggandeng Biro Perjalanan Haji dan Umrah Nur Rima Al-Waali (NRA) yang juga telah menjadi salah satu mitra kerja sama BNI Syariah melalui program Community Banking Services. Penunjukan NRA sebagai mitra strategi oleh BNI Syariah dengan mempertimbangkan pengalaman NRA di dalam memberangkatkan jamaah haji dan umrah sejak tahun 2000 dan saat ini tercatat sebagai biro perjalanan Haji terbesar yang menerbangkan jamaahnya melalui penerbangan Garuda Indonesia
INILAH.COM, Jakarta - PT Bank Negara Indonesia (BNI) Syariah menggandeng Universitas Indonesia (UI) untuk mengenalkan produk dan jasa perbankan kepada para mahasiswa.

Penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dan Perjanjian Kerjasama dilakukan di Auditorium Apung Gedung Perpustakaan Baru Kampus UI Depok mengenai Dukungan.

Penandatanganan MoU ini merupakan komitmen PT. BNI Syariah dan UI dalam mengembangkan fasilitas penunjang bagi sivitas akademika UI untuk melakukan ibadah umrah dan haji dengan menggunakan fasilitas pembiayaan konsumtif dari BNI Syariah. Bersamaan dengan penandatanganan MoU ini, BNI Syariah menyerahkan beasiswa kepada Mahasiswa UI berprestasi dan dinilai layak mendapatkan bantuan. Jumlah mahasiswa yang menerima beasiswa adalah sebanyak 7 mahasiswa yang berasal dari sejumlah fakultas yang ada di UI.

Pemberian beasiswa tersebut merupakan salah satu komitmen BNI Syariah untuk mencerdaskan bangsa dan mengembangan pendidikan nasional serta perwujudan program Manajemen Syukur BNI Syariah.

Direktur Utama BNI Syariah Rizqullah mengungkapkan bahwa MoU ini merupakan hal yang positif bagi industri keuangan syariah. “Kerjasama dengan Universitas Indonesia sebagai suatu kehormatan bagi BNI Syariah karena UI salah satu universitas mapan di Indonesia yang berdiri pada tahun 1849,” papar Rizqullah dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (22/12).

Rektor UI Prof Gumilar Rusliwa Somantri menyatakan bahwa kerja sama ini dapat memfasilitasi kebutuhan karyawan UI untuk melaksanakan umrah dengan dengan skema pembiayaan yang mudah serta memiliki layanan prima.

"Selain itu kami juga berharap ada kerjasama lain yang saling menguntungkan kedua belah pihak, misal penelitian, kesempatan kerja bagi para lulusan UI, dan kerjasama lain yang mendukung perkembangan pendidikan tinggi di Indonesia” ungkap Gumilar. Gumilar menambahkan, kerjasama ini merupakan komitmen UI dalam mengedepankan kesejahteraan pegawainya yaitu para dosen dan karyawan.

Direktur Bisnis BNI Syariah Bambang Widjanarko menjelaskan bahwa MoU berkisar pada pemberian fasilitas pembiayaan konsumtif bagi dosen dan karyawan UI. “Kerjasama dalam waktu dekat adalah pembiayaan Umrah iB Hasanah yang ditujukan untuk membiayai perjalanan ibadah umrah dimana pembayaran angsuran dapat dilakukan setelah nasabah menjalankan ibadah umrah. Maksimum pembiayaan Umrah iB Hasanah adalah Rp20 juta per jamaah (pemohon) dengan jangka waktu pengembalian maksimum 3 tahun, ” tutur Bambang.

Lebih lanjut Bambang menjelaskan melalui kerja sama ini BNI Syariah memproyeksikan peluang pembiayaan konsumtif kepada sekitar 1.000 dosen dan karyawan UI dengan perkiraan volume sebesar Rp50 Miliar.

Untuk perjalanan ibadah umrah bagi dosen dan karyawan UI, BNI Syariah menggandeng Biro Perjalanan Haji dan Umrah Nur Rima Al-Waali (NRA) yang juga telah menjadi salah satu mitra kerja sama BNI Syariah melalui program Community Banking Services. Penunjukan NRA sebagai mitra strategi oleh BNI Syariah dengan mempertimbangkan pengalaman NRA di dalam memberangkatkan jamaah haji dan umrah sejak tahun 2000 dan saat ini tercatat sebagai biro perjalanan Haji terbesar yang menerbangkan jamaahnya melalui penerbangan Garuda Indonesia

Libur akhir tahun BNI siapkan uang tunai Rp 16,2 triliun

JAKARTA, Kontan 23/12/2011, Bank Negara Indonesia (BNI) meningkatkan persediaan uang tunai harian sebesar 20% untuk melayani kebutuhan masyarakat menjelang dan pasca Natal dan Tahun Baru, yakni sepanjang 19 Desember 2011–7 Januari 2012.

Total persediaan uang tunai yang disiapkan BNI selama periode tersebut mencapai Rp 16,2 triliun. BNI bakal memasok persediaan uang tunai itu ke 6.227 ATM dan 1.300 outlet cabang BNI di seluruh Indonesia.

General Manager Operasional BNI Kartika Siwi mengungkapkan selain menaikkan persediaan uang tunai, BNI juga mengintensifkan pemantauan ATM selama 24 jam melalui pusat pemantauan (BNI Command Center) dan pemantauan ATM di setiap Kantor Wilayah. Pengintensifan itu didukung pula tim reaksi cepat untuk menangani setiap gangguan.

Selain itu, untuk menjaga dan memastikan ketersediaan uang tunai, ATM BNI akan dipasok melalui 23 ATM Regional Center, 34 perusahaan mitra dan kantor cabang pengelola.

Selama libur bersama Natal, yaitu Senin, 26 Desember 2011 BNI tetap memberikan pelayanan dengan operasional terbatas mulai pukul 08.00 sampai dengan pukul 16.00 (waktu setempat) di 111 outlet .

Adapun jenis layanan yang diberikan, antara lain transaksi setoran dan penarikan rekening BNI (IDR), pemindahbukuan antar rekening BNI, dan setoran Pertamina (BBM dan non-BBM).

Outlet BNI Weekend Banking (61 outlet) tetap beroperasi sebagaimana mestinya pada hari Sabtu, 24 Desember 2011, namun pada Minggu (25/12) yang bertepatan dengan Hari Raya Natal semua outlet libur beroperasi.

Menjelang akhir tahun, yaitu Sabtu, 31 Desember 2011, kegiatan weekend banking hanya beroperasi sampai dengan pukul 16.00 WIB sedangkan pada Minggu, 1 Januari 2012 sudah beroperasi secara normal.

"Untuk layanan setoran tunai, nasabah juga dapat dilayani melalui mesin setoran tunai yang tersebar di 67 lokasi di Indonesia selama 24 jam," Kartika.
JAKARTA, Kontan 23/12/2011, Bank Negara Indonesia (BNI) meningkatkan persediaan uang tunai harian sebesar 20% untuk melayani kebutuhan masyarakat menjelang dan pasca Natal dan Tahun Baru, yakni sepanjang 19 Desember 2011–7 Januari 2012.

Total persediaan uang tunai yang disiapkan BNI selama periode tersebut mencapai Rp 16,2 triliun. BNI bakal memasok persediaan uang tunai itu ke 6.227 ATM dan 1.300 outlet cabang BNI di seluruh Indonesia.

General Manager Operasional BNI Kartika Siwi mengungkapkan selain menaikkan persediaan uang tunai, BNI juga mengintensifkan pemantauan ATM selama 24 jam melalui pusat pemantauan (BNI Command Center) dan pemantauan ATM di setiap Kantor Wilayah. Pengintensifan itu didukung pula tim reaksi cepat untuk menangani setiap gangguan.

Selain itu, untuk menjaga dan memastikan ketersediaan uang tunai, ATM BNI akan dipasok melalui 23 ATM Regional Center, 34 perusahaan mitra dan kantor cabang pengelola.

Selama libur bersama Natal, yaitu Senin, 26 Desember 2011 BNI tetap memberikan pelayanan dengan operasional terbatas mulai pukul 08.00 sampai dengan pukul 16.00 (waktu setempat) di 111 outlet .

Adapun jenis layanan yang diberikan, antara lain transaksi setoran dan penarikan rekening BNI (IDR), pemindahbukuan antar rekening BNI, dan setoran Pertamina (BBM dan non-BBM).

Outlet BNI Weekend Banking (61 outlet) tetap beroperasi sebagaimana mestinya pada hari Sabtu, 24 Desember 2011, namun pada Minggu (25/12) yang bertepatan dengan Hari Raya Natal semua outlet libur beroperasi.

Menjelang akhir tahun, yaitu Sabtu, 31 Desember 2011, kegiatan weekend banking hanya beroperasi sampai dengan pukul 16.00 WIB sedangkan pada Minggu, 1 Januari 2012 sudah beroperasi secara normal.

"Untuk layanan setoran tunai, nasabah juga dapat dilayani melalui mesin setoran tunai yang tersebar di 67 lokasi di Indonesia selama 24 jam," Kartika.

BNI Tidak Keberatan Hentikan Program Hadiah

VIVAnews 23/12/2011- Bank besar di Indonesia seperti PT Bank Central Asia Tbk dan PT Bank Negara Indonesia Tbk tidak keberatan atas rencana pembatasan pemberian hadiah yang akan dikeluarkan Bank Indonesia.

Direktur Utama BCA, Jahja Setiaatmadja, mengatakan, pihaknya tidak keberatan asal dilakukan secara bersama-sama. "Jika diberlakukan untuk semua bank dan serentak, kami bisa terima," kata Jahja dalam pesan singkatnya kepada VIVAnews di Jakarta, Kamis 22 Desember 2011.

Hal senada juga diungkapkan Dirut BNI, Gatot M Suwondo, yang tidak mempermasalahkan pembatasan hadiah tersebut. Menurut dia, masalah hadiah bagi bank besar itu hal yang simpel. Tapi, untuk bank kecil menjadi masalah.
"Jadi, tinggal nanti bagaimana kami berkompetisi di level layanan (service)," ujar Gatot di Gedung BNI 46, Jakarta, Kamis 22 Desember 2011.

Gatot mengatakan, untuk dana promosi dan hadiah, BNI menghabiskan lima persen dari total pendapatan atau sekitar Rp700-750 miliar.

Sebelumnya, Deputi Gubernur Bank Indonesia, Halim Alamsyah, mengatakan Indonesia satu-satunya negara di Asia yang menyediakan dana promosi bank dengan memberikan hadiah kepada nasabah.

“Negara lain ada, tidak boleh untuk biaya promosi. Di Asia cuma kita saja yang sediakan dana promosi. Di negara lain, metodenya lain, mungkin jadi sponsor turnamen golf, sepakbola, tidak sediakan bagi-bagi hadiah,” kata Halim di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Selasa 20 Desember 2011.

Halim menjelaskan, beberapa bank besar seperti PT Bank Mandiri Tbk dan PT Bank Central Asia Tbk tidak sulit untuk mengeluarkan biaya promosi. Bank besar mengaku biaya promosi itu 0,2-0,3 persen dari total biaya.Namun, bagi bank kecil, biaya itu begitu besar. BI sendiri tengah mengkaji biaya promosi perbankan, tapi belum sampai pada penerbitan aturan. (art)
• VIVAnews
VIVAnews 23/12/2011- Bank besar di Indonesia seperti PT Bank Central Asia Tbk dan PT Bank Negara Indonesia Tbk tidak keberatan atas rencana pembatasan pemberian hadiah yang akan dikeluarkan Bank Indonesia.

Direktur Utama BCA, Jahja Setiaatmadja, mengatakan, pihaknya tidak keberatan asal dilakukan secara bersama-sama. "Jika diberlakukan untuk semua bank dan serentak, kami bisa terima," kata Jahja dalam pesan singkatnya kepada VIVAnews di Jakarta, Kamis 22 Desember 2011.

Hal senada juga diungkapkan Dirut BNI, Gatot M Suwondo, yang tidak mempermasalahkan pembatasan hadiah tersebut. Menurut dia, masalah hadiah bagi bank besar itu hal yang simpel. Tapi, untuk bank kecil menjadi masalah.
"Jadi, tinggal nanti bagaimana kami berkompetisi di level layanan (service)," ujar Gatot di Gedung BNI 46, Jakarta, Kamis 22 Desember 2011.

Gatot mengatakan, untuk dana promosi dan hadiah, BNI menghabiskan lima persen dari total pendapatan atau sekitar Rp700-750 miliar.

Sebelumnya, Deputi Gubernur Bank Indonesia, Halim Alamsyah, mengatakan Indonesia satu-satunya negara di Asia yang menyediakan dana promosi bank dengan memberikan hadiah kepada nasabah.

“Negara lain ada, tidak boleh untuk biaya promosi. Di Asia cuma kita saja yang sediakan dana promosi. Di negara lain, metodenya lain, mungkin jadi sponsor turnamen golf, sepakbola, tidak sediakan bagi-bagi hadiah,” kata Halim di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Selasa 20 Desember 2011.

Halim menjelaskan, beberapa bank besar seperti PT Bank Mandiri Tbk dan PT Bank Central Asia Tbk tidak sulit untuk mengeluarkan biaya promosi. Bank besar mengaku biaya promosi itu 0,2-0,3 persen dari total biaya.Namun, bagi bank kecil, biaya itu begitu besar. BI sendiri tengah mengkaji biaya promosi perbankan, tapi belum sampai pada penerbitan aturan. (art)
• VIVAnews

Wow! Nasabah Emerald BNI Disediakan Helikopter ke Bandara Soetta

Jakarta detik.com 22/12/2011 - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) menggandeng PT Garuda Indonesia Airlines (Persero) (GIAA) untuk memberikan layanan super premium kepada nasabahnya. Sebanyak 11.000 nasabah premium BNI akan mendapatkan full service airline dari Garuda Indonesia.

Salah satu hal yang menarik, nasabah premium BNI mendapatkan fasilitas khusus berupa transportasi taksi udara atau helikopter ke bandara Soekarno-Hatta.

Direktur Utama Garuda Indonesia, Emirsyah Satar mengatakan, sebagai full service airline Garuda Indonesia terus berupaya untuk memperluas pangsa pasarnya khususnya para pengguna jasa premium.

"Dengan potensi jumlah nasabah premium Emerald yang mencapai lebih dari sebelas ribu orang, maka kerjasama dengan BNI ini sangat strategis bagi Garuda dan BNI," kata Emirsyah dalam siaran persnya di Jakarta, Kamis (22/12/2011).

Kerja sama tersebut ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (Mo) yang dituangkan dalam bentuk Perjanjian Kerjasama (PKS) khusus untuk para pelanggan di segmen Premium. Diantaranya adalah layanan khusus pre in dan post flight pada penerbangan domestik dan internasional, penggunaan executive lounge baik di Garuda Indonesia Lounge maupun di BNI Emerald Lounge dan outlet, serta layanan premium lainnya dalam rangka menciptakan Customer Intimacy dan Experience yang terbaik bagi para pelanggan kedua perusahaan.

Selain itu, untuk melengkapi program layanan super premium, kerjasama tersebut nantinya juga akan mencangkup program-program khusus lainnya seperti poin reward program, pengembangan paket wisata ,serta program promosi lainnya untuk nasabah pemegang kartu BNI Emerald, BNI Platinum Card dan Garuda Frequent Flyer Platinum.

Emirsyah menambahkan pihaknya akan menyediakan sarana layanan premium di Gedung BNI 46, berupa layanan cek in dan helipad (landasan helikopter). Untuk helikopternya sendiri, pihak BNI sudah menyiapkan dengan bekerja sama dengan Susi Air.

"Nanti kami akan buat helipad di Gedung BNI 46 ini. Nantinya nasabah premium BNI yang diberinama Emerald, dapat menggunakan fasilitasnya dengan chek in di gedung ini, lalu naik helikopter menuju bandara," kata Emirsyah.

Sementara itu, Direktur Utama BNI, Gatot Murdiantoro Suwondo mengatakan sinergi dan kombinasi kedua layanan premium antara BNI dan Garuda ini akan memberikan nilai tambah bagi customer keduanya.

"Antara BNI dan Garuda Indonesia telah memiliki sejarah yang panjang dalam menjalin kerjasama bisnis. Dengan penambahan kerjasama dalam bidang layanan premium ini akan semakin memperkuat sinergi BNI dan Garuda Indonesia ini juga menjadi bagian sinergi antar BUMN atau BUMN Incorporated seperti yang diprogramkan oleh Kementerian BUMN," kata Gatot.(dru/qom)
Jakarta detik.com 22/12/2011 - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) menggandeng PT Garuda Indonesia Airlines (Persero) (GIAA) untuk memberikan layanan super premium kepada nasabahnya. Sebanyak 11.000 nasabah premium BNI akan mendapatkan full service airline dari Garuda Indonesia.

Salah satu hal yang menarik, nasabah premium BNI mendapatkan fasilitas khusus berupa transportasi taksi udara atau helikopter ke bandara Soekarno-Hatta.

Direktur Utama Garuda Indonesia, Emirsyah Satar mengatakan, sebagai full service airline Garuda Indonesia terus berupaya untuk memperluas pangsa pasarnya khususnya para pengguna jasa premium.

"Dengan potensi jumlah nasabah premium Emerald yang mencapai lebih dari sebelas ribu orang, maka kerjasama dengan BNI ini sangat strategis bagi Garuda dan BNI," kata Emirsyah dalam siaran persnya di Jakarta, Kamis (22/12/2011).

Kerja sama tersebut ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (Mo) yang dituangkan dalam bentuk Perjanjian Kerjasama (PKS) khusus untuk para pelanggan di segmen Premium. Diantaranya adalah layanan khusus pre in dan post flight pada penerbangan domestik dan internasional, penggunaan executive lounge baik di Garuda Indonesia Lounge maupun di BNI Emerald Lounge dan outlet, serta layanan premium lainnya dalam rangka menciptakan Customer Intimacy dan Experience yang terbaik bagi para pelanggan kedua perusahaan.

Selain itu, untuk melengkapi program layanan super premium, kerjasama tersebut nantinya juga akan mencangkup program-program khusus lainnya seperti poin reward program, pengembangan paket wisata ,serta program promosi lainnya untuk nasabah pemegang kartu BNI Emerald, BNI Platinum Card dan Garuda Frequent Flyer Platinum.

Emirsyah menambahkan pihaknya akan menyediakan sarana layanan premium di Gedung BNI 46, berupa layanan cek in dan helipad (landasan helikopter). Untuk helikopternya sendiri, pihak BNI sudah menyiapkan dengan bekerja sama dengan Susi Air.

"Nanti kami akan buat helipad di Gedung BNI 46 ini. Nantinya nasabah premium BNI yang diberinama Emerald, dapat menggunakan fasilitasnya dengan chek in di gedung ini, lalu naik helikopter menuju bandara," kata Emirsyah.

Sementara itu, Direktur Utama BNI, Gatot Murdiantoro Suwondo mengatakan sinergi dan kombinasi kedua layanan premium antara BNI dan Garuda ini akan memberikan nilai tambah bagi customer keduanya.

"Antara BNI dan Garuda Indonesia telah memiliki sejarah yang panjang dalam menjalin kerjasama bisnis. Dengan penambahan kerjasama dalam bidang layanan premium ini akan semakin memperkuat sinergi BNI dan Garuda Indonesia ini juga menjadi bagian sinergi antar BUMN atau BUMN Incorporated seperti yang diprogramkan oleh Kementerian BUMN," kata Gatot.(dru/qom)

BNI Serahkan Bantuan kepada Kelompok Perempuan Berprestasi

TRIBUNNEWS.COM JAKARTA 22/11/2011 - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau Bank BNI memberikan bantuan dan penghargaan kepada 6 kelompok perempuan yang telah menunjukkan dedikasi dan ketekunannya berkaitan dengan lingkungan, pendidikan, dan kesehatan.
Bantuan bernama Tali Kasih BNI ini diserahkan langsung oleh Wakil Direktur Utama BNI Felia Salim dalam Puncak Peringatan Hari Ibu di Balai Kartini Jakarta, Kamis (22/12/2011).
Pemberian bantuan dididampingi Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Linda Gumelar.
Total bantuan yang diberikan Rp 130 juta pada 6 kelompok perempuan yaitu kelompok pengrajin kulit kayu, kelompok perempuan kepala keluarga, kelompok perempuan desa berprestasi, kelompok petani sakinah, kelompok usaha bersama penyandang cacat, dan kelompok wanita tani.
"Kepada BNI kami ucapkan terima kasih yang telah memberikan penghargaan dan bantuan ini," kata Linda Gumelar.
Pada acara yang dihadiri Presiden SBY itu juga Kementerian meluncurkan buku paramater kesetaraan gender dalam pembentukan peraturan perundang-undangan.
TRIBUNNEWS.COM JAKARTA 22/11/2011 - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau Bank BNI memberikan bantuan dan penghargaan kepada 6 kelompok perempuan yang telah menunjukkan dedikasi dan ketekunannya berkaitan dengan lingkungan, pendidikan, dan kesehatan.
Bantuan bernama Tali Kasih BNI ini diserahkan langsung oleh Wakil Direktur Utama BNI Felia Salim dalam Puncak Peringatan Hari Ibu di Balai Kartini Jakarta, Kamis (22/12/2011).
Pemberian bantuan dididampingi Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Linda Gumelar.
Total bantuan yang diberikan Rp 130 juta pada 6 kelompok perempuan yaitu kelompok pengrajin kulit kayu, kelompok perempuan kepala keluarga, kelompok perempuan desa berprestasi, kelompok petani sakinah, kelompok usaha bersama penyandang cacat, dan kelompok wanita tani.
"Kepada BNI kami ucapkan terima kasih yang telah memberikan penghargaan dan bantuan ini," kata Linda Gumelar.
Pada acara yang dihadiri Presiden SBY itu juga Kementerian meluncurkan buku paramater kesetaraan gender dalam pembentukan peraturan perundang-undangan.

Garuda-BNI Kerja Sama untuk Layanan Super Premium

JAKARTA, KOMPAS.com 22/11/2011 -- Garuda Indonesia dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk menjalin kerja sama mengenai "layanan super premium" bagi pelanggan premium kedua badan usaha milik negara itu.
Kesepakatan kerja sama ditandatangani Direktur Utama Garuda Indonesia Emirsyah Satar dan Direktur Utama BNI, Gatot Mudiantoro Suwondo, Kamis (22/12/2011) di Sasana Anak Negeri, Gedung BNI, Jakarta.
Kesepakatan tersebut nantinya akan dituangkan dalam bentuk Perjanjian Kerjasama (PKS) khusus untuk para pelanggan di segmen Premium, di antaranya adalah layanan khusus pre, in , dan post flight pada penerbangan domestik dan internasional, penggunaan executive lounge di Garuda Indonesia Lounge maupun di BNI Emerald Lounge dan outlet, serta layanan premium lainnya.
Kerja sama tersebut juga akan mencangkup program-program khusus lainnya, seperti point reward program, pengembangan paket wisata, serta program promosi lainnya untuk nasabah pemegang kartu BNI Emerald, BNI Platinum Card, dan Garuda Frequent Flyer Platinum.
Emirsyah mengatakan, sebagai maskapai full service Garuda Indonesia terus berupaya memperluas pangsa pasarnya, khususnya para pengguna jasa premium. "Dengan potensi jumlah nasabah premium Emerald yang mencapai lebih dari 11.000 orang, maka kerja sama dengan BNI ini sangat strategis bagi Garuda dan BNI," ungkap Emirsyah.
Sementara Gatot mengatakan, sinergi dan kombinasi kedua layanan premium antara BNI dan Garuda ini akan memberi nilai tambah bagi keduan
JAKARTA, KOMPAS.com 22/11/2011 -- Garuda Indonesia dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk menjalin kerja sama mengenai "layanan super premium" bagi pelanggan premium kedua badan usaha milik negara itu.
Kesepakatan kerja sama ditandatangani Direktur Utama Garuda Indonesia Emirsyah Satar dan Direktur Utama BNI, Gatot Mudiantoro Suwondo, Kamis (22/12/2011) di Sasana Anak Negeri, Gedung BNI, Jakarta.
Kesepakatan tersebut nantinya akan dituangkan dalam bentuk Perjanjian Kerjasama (PKS) khusus untuk para pelanggan di segmen Premium, di antaranya adalah layanan khusus pre, in , dan post flight pada penerbangan domestik dan internasional, penggunaan executive lounge di Garuda Indonesia Lounge maupun di BNI Emerald Lounge dan outlet, serta layanan premium lainnya.
Kerja sama tersebut juga akan mencangkup program-program khusus lainnya, seperti point reward program, pengembangan paket wisata, serta program promosi lainnya untuk nasabah pemegang kartu BNI Emerald, BNI Platinum Card, dan Garuda Frequent Flyer Platinum.
Emirsyah mengatakan, sebagai maskapai full service Garuda Indonesia terus berupaya memperluas pangsa pasarnya, khususnya para pengguna jasa premium. "Dengan potensi jumlah nasabah premium Emerald yang mencapai lebih dari 11.000 orang, maka kerja sama dengan BNI ini sangat strategis bagi Garuda dan BNI," ungkap Emirsyah.
Sementara Gatot mengatakan, sinergi dan kombinasi kedua layanan premium antara BNI dan Garuda ini akan memberi nilai tambah bagi keduan

BNI - Telkomsel Release Kartu Outletku

JAKARTA, KOMPAS.com - Operator selular, Telkomsel bekerja sama dengan Bank Negara Indonesia (BNI) meluncurkan kartu Kartu Outletku  di Jakarta, Rabu (21/12/2011). Selain berfungsi sebagai kartu anggota, Kartu Outletku juga berfungsi sebagai kartu transaksi elektronik -debit dan kredit- yang menggantikan pembayaran dengan uang tunai. 
Kartu itu secara khusus ditujukan bagi mitra penjualan Telkomsel yang tergabung dalam RED:OUTLET Community (ROC) Telkomsel. Perlakuan khusus dan manfaat lebih diperoleh para anggota ROC itu.

Kartu Outletku merupakan wujud komitmen Telkomsel untuk maju bersama 385.218 mitra penjualan yang tersebar di seluruh pelosok Indonesia untuk memudahkan pelanggan m endapatkan produk Telkomsel. Dari jumlah itu, 150 ribu mitra penjualan telah bergabung menjadi anggota ROC, kata D eputy Vice P resident Channel Management Telkomsel, Agus Setiabudi.

Menurut Agus, dengan menggandeng BNI yang merupakan bank nasional ber jaringan luas, kemitraan ini diharapkan mampu memberikan manfaat lebih bagi seluruh mitra penjualan Telkomsel. Ini seiring harapan lain , yakni kian mengokohkan posisi Telkomsel sebagai pemimpin industri telekomunikasi seluler di Indonesia.

"BNI terus berinovasi untuk menghasilkan solusi-solusi terbaik dalam memenuhi kebutuhan komunitas yang berbasis e-Banking dengan pendekatan konsep value chain. Hal ini sejalan dengan visi BNI untuk mendorong less cash society," kata V ice President Funding & Services BNI, Donny Bima.

Kartu Outletku sendiri terdiri dari dua jenis, yakni Debit Card (Debit Card) yang diperuntukkan bagi seluruh anggota ROC dan Kartu Komersial (Commercial Card) yang diperuntukkan bagi anggota Gold dan Platinum ROC.
Beberapa manfaat kartu, antara lain digunakan untuk pembelian produk Telkomsel ke mitra dealer resmi di cluster masing-masing, transaksi dapat dilakukan melalui SMS Banking dan mesin Electronic Data Capture (EDC) serta online real time topup stok MKios yang akan langsung memindahkan stok MKios saat transaksi sukses.

Untuk tahap awal, Kartu Outletku akan diluncurkan di wilayah kerja Telkomsel Cabang Kediri, Padang, Manado dan Pontianak. Penyebaran secara nasional akan dijalankan pada Kuartal pertama tahun 2012.
JAKARTA, KOMPAS.com - Operator selular, Telkomsel bekerja sama dengan Bank Negara Indonesia (BNI) meluncurkan kartu Kartu Outletku  di Jakarta, Rabu (21/12/2011). Selain berfungsi sebagai kartu anggota, Kartu Outletku juga berfungsi sebagai kartu transaksi elektronik -debit dan kredit- yang menggantikan pembayaran dengan uang tunai. 
Kartu itu secara khusus ditujukan bagi mitra penjualan Telkomsel yang tergabung dalam RED:OUTLET Community (ROC) Telkomsel. Perlakuan khusus dan manfaat lebih diperoleh para anggota ROC itu.

Kartu Outletku merupakan wujud komitmen Telkomsel untuk maju bersama 385.218 mitra penjualan yang tersebar di seluruh pelosok Indonesia untuk memudahkan pelanggan m endapatkan produk Telkomsel. Dari jumlah itu, 150 ribu mitra penjualan telah bergabung menjadi anggota ROC, kata D eputy Vice P resident Channel Management Telkomsel, Agus Setiabudi.

Menurut Agus, dengan menggandeng BNI yang merupakan bank nasional ber jaringan luas, kemitraan ini diharapkan mampu memberikan manfaat lebih bagi seluruh mitra penjualan Telkomsel. Ini seiring harapan lain , yakni kian mengokohkan posisi Telkomsel sebagai pemimpin industri telekomunikasi seluler di Indonesia.

"BNI terus berinovasi untuk menghasilkan solusi-solusi terbaik dalam memenuhi kebutuhan komunitas yang berbasis e-Banking dengan pendekatan konsep value chain. Hal ini sejalan dengan visi BNI untuk mendorong less cash society," kata V ice President Funding & Services BNI, Donny Bima.

Kartu Outletku sendiri terdiri dari dua jenis, yakni Debit Card (Debit Card) yang diperuntukkan bagi seluruh anggota ROC dan Kartu Komersial (Commercial Card) yang diperuntukkan bagi anggota Gold dan Platinum ROC.
Beberapa manfaat kartu, antara lain digunakan untuk pembelian produk Telkomsel ke mitra dealer resmi di cluster masing-masing, transaksi dapat dilakukan melalui SMS Banking dan mesin Electronic Data Capture (EDC) serta online real time topup stok MKios yang akan langsung memindahkan stok MKios saat transaksi sukses.

Untuk tahap awal, Kartu Outletku akan diluncurkan di wilayah kerja Telkomsel Cabang Kediri, Padang, Manado dan Pontianak. Penyebaran secara nasional akan dijalankan pada Kuartal pertama tahun 2012.

BNI Kelola Kartu Anggota Sindo Community

JAKARTA– Harian Seputar Indonesia (SINDO) mempercayakan penerbitan dan pengelolaan kartu anggota Sindo Community kepada PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI).

Tahap awal BNI menargetkan dalam tiga bulan ke depan 10% dari 10.000 member Sindo Community bisa memiliki kartu anggota yang diterbitkan BNI. Executive Vice President BNI Diah H Sulianto mengaku kerja sama dengan komunitas berbasis media seperti Sindo Community baru pertama kali dilakukan BNI.Kerja sama ini diharapkan dapat menjadi terobosan baru dalam segi bisnis kedua pihak. Dia mengatakan, melalui kerja sama ini, member Sindo Community bisa menikmati berbagai fasilitas yang disediakan kepada semua pemilik kartu BNI, di antaranya diskon pada puluhan merchants dan fasilitas kredit dengan bunga kompetitif.

Member Sindo Community juga dapat memanfaatkan kartunya sebagai kartu debit yang dapat menyimpan dana tidak terbatas sehingga dengan satu kartu segala kemudahan bagi memberakan didapat. “Hal ini akan memberikan kesejahteraan dan kemandirian untuk para anggota. Program ini juga memiliki special treatment, di mana ini bukan sekadar kartu member biasa karena ada keuntungan yang tidak sama dengan kartu yang lainnya,” ungkap Diah dalam acara penandatanganan kerja sama Sindo Community dan BNI di MNC Tower,Jakarta,kemarin.

Dalam kerja sama strategis ini, BNI menargetkan masingmasing memberbisa membuka rekening di BNI dengan nilai sekitar Rp1 juta per member. Selain itu, pemberian kredit yang besarannya bergantung kebutuhan member, sehingga kartu anggota yang dimiliki member Sindo Community memiliki makna lebih dari sekadar kartu. Vice President Funding & Service BNI J Donny Bima menambahkan, kerja sama ini dapat saling menguntungkan kedua belah pihak.

Target awal tahap pertama, dari 10.000 member yang telah tergabung di Sindo Community diharapkan dapat langsung tergabung menjadi member BNI yang akan berlangsung selama tiga bulan. ”Sedangkan untuk tahap kedua akan ditargetkan triple up sampai akhir 2012,” katanya. Managing Director Harian SINDO Henry Suparman mengungkapkan, member Sindo Community akan mendapatkan benefitlebih dari kerja sama tersebut berupa penambahan pengalaman dari para member melalui jumlah merchants yang bertambah.

“Tentunya akan semakin memanjakan dan menambah pengalaman para member dalam segala bidang kebutuhan sehari-hari baik pribadi maupun keluarga.Para memberjuga dapat memanfaatkan fasilitas Sindo Community ini sebagai trigger dalam memperoleh hubungan keluarga yang harmonis,” ucap dia. Sejak diluncurkan pada Juli 2011, jumlah member Sindo Community kini telah mencapai 10.000 member.Kehadiran Sindo Community memberikan pilihan baru bagi masyarakat Indonesia dalam memperoleh manfaat dari sebuah koran, yakni pengetahuan, pengalaman, dan penghasilan.

Managing Director SINDO Priscilla Diana Airin menjelaskan, Sindo Community adalah Multi Level Marketing (MLM) yang diberikan kepada pelanggan setia harian SINDO. Keuntungannya, para member bukan hanya berlangganan bulanan harian SINDO, melainkan jika memiliki downline 10 tingkat juga berpeluang mendapatkan Rp7 miliar. hermansah
JAKARTA– Harian Seputar Indonesia (SINDO) mempercayakan penerbitan dan pengelolaan kartu anggota Sindo Community kepada PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI).

Tahap awal BNI menargetkan dalam tiga bulan ke depan 10% dari 10.000 member Sindo Community bisa memiliki kartu anggota yang diterbitkan BNI. Executive Vice President BNI Diah H Sulianto mengaku kerja sama dengan komunitas berbasis media seperti Sindo Community baru pertama kali dilakukan BNI.Kerja sama ini diharapkan dapat menjadi terobosan baru dalam segi bisnis kedua pihak. Dia mengatakan, melalui kerja sama ini, member Sindo Community bisa menikmati berbagai fasilitas yang disediakan kepada semua pemilik kartu BNI, di antaranya diskon pada puluhan merchants dan fasilitas kredit dengan bunga kompetitif.

Member Sindo Community juga dapat memanfaatkan kartunya sebagai kartu debit yang dapat menyimpan dana tidak terbatas sehingga dengan satu kartu segala kemudahan bagi memberakan didapat. “Hal ini akan memberikan kesejahteraan dan kemandirian untuk para anggota. Program ini juga memiliki special treatment, di mana ini bukan sekadar kartu member biasa karena ada keuntungan yang tidak sama dengan kartu yang lainnya,” ungkap Diah dalam acara penandatanganan kerja sama Sindo Community dan BNI di MNC Tower,Jakarta,kemarin.

Dalam kerja sama strategis ini, BNI menargetkan masingmasing memberbisa membuka rekening di BNI dengan nilai sekitar Rp1 juta per member. Selain itu, pemberian kredit yang besarannya bergantung kebutuhan member, sehingga kartu anggota yang dimiliki member Sindo Community memiliki makna lebih dari sekadar kartu. Vice President Funding & Service BNI J Donny Bima menambahkan, kerja sama ini dapat saling menguntungkan kedua belah pihak.

Target awal tahap pertama, dari 10.000 member yang telah tergabung di Sindo Community diharapkan dapat langsung tergabung menjadi member BNI yang akan berlangsung selama tiga bulan. ”Sedangkan untuk tahap kedua akan ditargetkan triple up sampai akhir 2012,” katanya. Managing Director Harian SINDO Henry Suparman mengungkapkan, member Sindo Community akan mendapatkan benefitlebih dari kerja sama tersebut berupa penambahan pengalaman dari para member melalui jumlah merchants yang bertambah.

“Tentunya akan semakin memanjakan dan menambah pengalaman para member dalam segala bidang kebutuhan sehari-hari baik pribadi maupun keluarga.Para memberjuga dapat memanfaatkan fasilitas Sindo Community ini sebagai trigger dalam memperoleh hubungan keluarga yang harmonis,” ucap dia. Sejak diluncurkan pada Juli 2011, jumlah member Sindo Community kini telah mencapai 10.000 member.Kehadiran Sindo Community memberikan pilihan baru bagi masyarakat Indonesia dalam memperoleh manfaat dari sebuah koran, yakni pengetahuan, pengalaman, dan penghasilan.

Managing Director SINDO Priscilla Diana Airin menjelaskan, Sindo Community adalah Multi Level Marketing (MLM) yang diberikan kepada pelanggan setia harian SINDO. Keuntungannya, para member bukan hanya berlangganan bulanan harian SINDO, melainkan jika memiliki downline 10 tingkat juga berpeluang mendapatkan Rp7 miliar. hermansah

BNI akan bubarkan tujuh RDPT

JAKARTA. Langkah Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) merevisi mekanisme perhitungan nilai pasar wajar efek yang menjadi aset dasar reksadana mulai membuat manajer investasi sibuk.
BNI Asset Management salah satunya. Fund manager anak usaha BNI Securities ini berniat membubarkan tujuh reksadana penyertaan terbatas (RDPT) yang dia kelola. Tujuh RDPT tersebut beraset dasar obligasi dengan total dana kelolaan Rp 2 triliun.
Mekanisme baru penghitungan harga obligasi yang menjadi isi keranjang RPDT tersebut bisa mempengaruhi nilai aktiva bersih (NAB) reksadana.
Otomatis, tingkat return yang dikantongi investor akan terpengaruh. Naik turun return bisa mempengaruhi keputusan investor untuk redemption atau subscription.
Jika terjadi penjualan atau redemption, nilai dana kelolaan bisa terpengaruh. Terlebih di produk RDPT, setiap investor lazim menanam investasi dalam nilai besar, minimal Rp 5 miliar atau US$ 500 juta, dan € 500 juta. Jika ada satu atau dua investor yang cabut, nilai dana kelolaan pasti terpengaruh, termasuk potensi imbal hasil yang dikantongi investor lain.
Idhamshah Runizam, Direktur Utama BNI Asset Management, menuturkan, tujuh RDPT kelolaan BNI hanya dimiliki empat investor. Keseluruhan mereka merupakan investor institusi baik pelat merah maupun swasta.
Pengalihan produk
Kini BNI tengah bernegosiasi dengan para investor. Jika investor sepakat, likuidasi produk akan dilakukan paling cepat akhir bulan ini. Namun, jika memakan waktu lebih lama, kemungkinan awal tahun depan tujuh RDPT tersebut baru dibubarkan.
Idhamshah bilang, BNI akan menawari para investor untuk mengalihkan dana investasinya dari RDPT ke produk reksadana BNI lain berjenis terproteksi. "Kalau mau, kami akan menerbitkan produk baru," kata dia.
Sekadar catatan, Bapepam-LK merevisi aturan IV.C.2 Nilai Pasar Wajar Dari Efek Dalam Portofolio Reksadana, terutama surat utang. Selama ini, perhitungan harga wajar obligasi ditentukan pelaku industri sehingga harga wajar obligasi saling berbeda-beda. Kelak, harga wajar efek akan dibuat secara seragam.
Regulator sudah menunjuk Indonesia Bond Pricing Agency sebagai penilai harga wajar obligasi (baca Harian KONTAN, 18 November 2011). Penyeragaman ini berpotensi membuat NAB reksadana-reksadana beraset dasar obligasi ikut berubah.
JAKARTA. Langkah Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) merevisi mekanisme perhitungan nilai pasar wajar efek yang menjadi aset dasar reksadana mulai membuat manajer investasi sibuk.
BNI Asset Management salah satunya. Fund manager anak usaha BNI Securities ini berniat membubarkan tujuh reksadana penyertaan terbatas (RDPT) yang dia kelola. Tujuh RDPT tersebut beraset dasar obligasi dengan total dana kelolaan Rp 2 triliun.
Mekanisme baru penghitungan harga obligasi yang menjadi isi keranjang RPDT tersebut bisa mempengaruhi nilai aktiva bersih (NAB) reksadana.
Otomatis, tingkat return yang dikantongi investor akan terpengaruh. Naik turun return bisa mempengaruhi keputusan investor untuk redemption atau subscription.
Jika terjadi penjualan atau redemption, nilai dana kelolaan bisa terpengaruh. Terlebih di produk RDPT, setiap investor lazim menanam investasi dalam nilai besar, minimal Rp 5 miliar atau US$ 500 juta, dan € 500 juta. Jika ada satu atau dua investor yang cabut, nilai dana kelolaan pasti terpengaruh, termasuk potensi imbal hasil yang dikantongi investor lain.
Idhamshah Runizam, Direktur Utama BNI Asset Management, menuturkan, tujuh RDPT kelolaan BNI hanya dimiliki empat investor. Keseluruhan mereka merupakan investor institusi baik pelat merah maupun swasta.
Pengalihan produk
Kini BNI tengah bernegosiasi dengan para investor. Jika investor sepakat, likuidasi produk akan dilakukan paling cepat akhir bulan ini. Namun, jika memakan waktu lebih lama, kemungkinan awal tahun depan tujuh RDPT tersebut baru dibubarkan.
Idhamshah bilang, BNI akan menawari para investor untuk mengalihkan dana investasinya dari RDPT ke produk reksadana BNI lain berjenis terproteksi. "Kalau mau, kami akan menerbitkan produk baru," kata dia.
Sekadar catatan, Bapepam-LK merevisi aturan IV.C.2 Nilai Pasar Wajar Dari Efek Dalam Portofolio Reksadana, terutama surat utang. Selama ini, perhitungan harga wajar obligasi ditentukan pelaku industri sehingga harga wajar obligasi saling berbeda-beda. Kelak, harga wajar efek akan dibuat secara seragam.
Regulator sudah menunjuk Indonesia Bond Pricing Agency sebagai penilai harga wajar obligasi (baca Harian KONTAN, 18 November 2011). Penyeragaman ini berpotensi membuat NAB reksadana-reksadana beraset dasar obligasi ikut berubah.

Dirut BNI: Intermediasi Perbankan Masih Dapat Diandalkan

JAKARTA, KOMPAS.com — Direktur Utama PT BNI (Persero) Tbk Gatot M Suwondo menyebutkan, peran perbankan sebagai intermediasi masih dapat diandalkan. Kondisi ini tidak lain didukung oleh pertumbuhan ekonomi Indonesia yang masih baik.
"Data yang ada menyebutkan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia masih dapat mencapai 6,5 sampai dengan triwulan III-2011. Diprediksi, secara keseluruhan pada tahun 2011 akan tumbuh pada kisaran 6,5 persen," ucap Gatot dalam "Kompas 100 CEO Forum" di Jakarta, Senin (12/12/2011).
Hal yang mendukung pertumbuhan ekonomi itu adalah pertumbuhan ekspor dan konsumsi domestik. Keduanya ini mendorong pertumbuhan investasi.
Gatot pun menyebutkan, ekonomi Indonesia sendiri tetap terkena imbas krisis utang yang terjadi di Amerika Serikat dan Eropa. Diperkirakan, ekonomi Indonesia pun akan mengalami sedikit perlambatan. "Meskipun diperkirakan akan sedikit melambat (karena) krisis global, proyeksi ekonomi Indonesia pada tahun 2012 masih cukup prospektif. Diprediksi akan tumbuh 6,4  persen-6,7 persen," ucapnya.
"Prospektif ekonomi Indonesia tahun depan juga akan menjadi faktor pendorong yang signifikan bagi perbankan sebagai lembaga intermediasi, di mana bank akan selalu mengikuti perkembangan bisnis sektor riil," sebut Gatot.
Kondisi yang mendukung ini pun bisa dilihat berdasarkan data saat ini. Hingga kuartal III-2011, ucap dia, rasio kredit (loan to deposit ratio) tumbuh dari 35 persen pada tahun 2000 menjadi 81,3 persen pada kuartal III-2011.
Sementara itu, pertumbuhan kredit perbankan mencapai 25,3 persen (year on year) dan dana pihak ketiga tumbuh sebesar 18,7 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Gatot pun menyebutkan, pertumbuhan kredit sektor produktif masih mendominasi pertumbuhan kredit perbankan, yakni naik 26 persen. Sedangkan, pertumbuhan kredit pada sektor konsumsi sedikit lebih kecil dengan 23,7 persen. "Pertumbuhan kredit produktif dimotori kredit investasi 31,1 persen dan kredit modal kerja 24 persen," katanya. Menurut dia, pertumbuhan kredit investasi tersebut menandakan peran perbankan yang baik dalam mendorong sektor riil untuk melakukan pengembangan usahanya.
Perbankan juga, lanjutnya, masih cukup agresif dalam membuka cabangnya. Ini ditandai dengan kenaikan beban operasional terhadap pendapatan operasional dari 86,26 persen menjadi 87,14 persen dalam dua tahun terakhir ini.
Secara keseluruhan, terang Gatot, fundamental perbankan nasional masih cukup baik dalam menghadapi krisis global. Buktinya, rasio kecukupan modal (CAR) sebesar 16,6 persen dan rasio kredit bermasalah (NPL) sebesar 2,67 persen. Total modal perbankan pun sudah naik menjadi Rp 393 ,8 triliun. "Hal ini menunjukkan, secara internal perbankan Indonesia lebih siap menghadapi krisis yang mungkin terjadi," kata Gatot.
JAKARTA, KOMPAS.com — Direktur Utama PT BNI (Persero) Tbk Gatot M Suwondo menyebutkan, peran perbankan sebagai intermediasi masih dapat diandalkan. Kondisi ini tidak lain didukung oleh pertumbuhan ekonomi Indonesia yang masih baik.
"Data yang ada menyebutkan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia masih dapat mencapai 6,5 sampai dengan triwulan III-2011. Diprediksi, secara keseluruhan pada tahun 2011 akan tumbuh pada kisaran 6,5 persen," ucap Gatot dalam "Kompas 100 CEO Forum" di Jakarta, Senin (12/12/2011).
Hal yang mendukung pertumbuhan ekonomi itu adalah pertumbuhan ekspor dan konsumsi domestik. Keduanya ini mendorong pertumbuhan investasi.
Gatot pun menyebutkan, ekonomi Indonesia sendiri tetap terkena imbas krisis utang yang terjadi di Amerika Serikat dan Eropa. Diperkirakan, ekonomi Indonesia pun akan mengalami sedikit perlambatan. "Meskipun diperkirakan akan sedikit melambat (karena) krisis global, proyeksi ekonomi Indonesia pada tahun 2012 masih cukup prospektif. Diprediksi akan tumbuh 6,4  persen-6,7 persen," ucapnya.
"Prospektif ekonomi Indonesia tahun depan juga akan menjadi faktor pendorong yang signifikan bagi perbankan sebagai lembaga intermediasi, di mana bank akan selalu mengikuti perkembangan bisnis sektor riil," sebut Gatot.
Kondisi yang mendukung ini pun bisa dilihat berdasarkan data saat ini. Hingga kuartal III-2011, ucap dia, rasio kredit (loan to deposit ratio) tumbuh dari 35 persen pada tahun 2000 menjadi 81,3 persen pada kuartal III-2011.
Sementara itu, pertumbuhan kredit perbankan mencapai 25,3 persen (year on year) dan dana pihak ketiga tumbuh sebesar 18,7 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Gatot pun menyebutkan, pertumbuhan kredit sektor produktif masih mendominasi pertumbuhan kredit perbankan, yakni naik 26 persen. Sedangkan, pertumbuhan kredit pada sektor konsumsi sedikit lebih kecil dengan 23,7 persen. "Pertumbuhan kredit produktif dimotori kredit investasi 31,1 persen dan kredit modal kerja 24 persen," katanya. Menurut dia, pertumbuhan kredit investasi tersebut menandakan peran perbankan yang baik dalam mendorong sektor riil untuk melakukan pengembangan usahanya.
Perbankan juga, lanjutnya, masih cukup agresif dalam membuka cabangnya. Ini ditandai dengan kenaikan beban operasional terhadap pendapatan operasional dari 86,26 persen menjadi 87,14 persen dalam dua tahun terakhir ini.
Secara keseluruhan, terang Gatot, fundamental perbankan nasional masih cukup baik dalam menghadapi krisis global. Buktinya, rasio kecukupan modal (CAR) sebesar 16,6 persen dan rasio kredit bermasalah (NPL) sebesar 2,67 persen. Total modal perbankan pun sudah naik menjadi Rp 393 ,8 triliun. "Hal ini menunjukkan, secara internal perbankan Indonesia lebih siap menghadapi krisis yang mungkin terjadi," kata Gatot.

Kartu Prabayar BNI Sasar Bisnis Ritel

JAKARTA, KOMPAS.com - General Manager Bisnis Kartu BNI Dodit Wiweko Probojakti, menyampaikan bahwa bank BUMN ini mengincar pertumbuhan kartu prabayar dari bisnis ritel. Pasalnya, bisnis ritel tumbuh lebih cepat ketimbang transportasi dan musik sebagai dua bidang bisnis yang telah dimasuki kartu prabayar BNI.
"(Hal) yang BNI akan lakukan di prepaid adalah fokus ke bisnis ritel,seperti dengan Alfamart dan Superindo, bisnis transport (seperti di) Jogja dan Solo, dan bisnis musical event," ujar Dodit kepada Kompas.com, di sela-sela acara KOMPAS 100 CEO Forum, di Jakarta, Senin ( 12/12/2011 ).
Menurut Dodit, kartu prabayar BNI sendiri biasanya dipakai untuk transaksi di bawah Rp 100.000.  Misalnya saja, pada bisnis transportasi, BNI telah bekerja sama dengan PT Kereta Api Indonesia (Persero) dengan menerbitkan kartu Rail Card pada Oktober lalu. Kartu prabayar ini merupakan pengganti uang tunai hasil co-branding kartu member KAI. Isi ulang kartu ini dapat dilakukan di ATM BNI hingga merchant BNI yang memasang logo BNI Prepaid.

Sedangkan, di bisnis pertunjukan musik, BNI bakal menerbitkan tiga jenis kartu prabayar baru pada acara musik Java Jazz 2012 . Nantinya, kartu yang terdiri dari kartu generik, ikonik dan artistik, akan bisa digunakan untuk transaksi lainnya. Tidak hanya sebatas untuk menonton pertunjukan. "BNI kan iconic event Java Jazz," tambah Dodit.
Namun, ia menerangkan, pertumbuhan kartu prabayar paling banyak diharapkan bisa terjadi dari bisnis ritel. Pasalnya, pertumbuhan gerai ritel cukup cepat sekarang ini. "Pertumbuhan paling cepat karena sesuai gerai Alfamart (sebagai ritel di mana BNI telah bekerja sama) yang tumbuh 3 outlet per hari," ucap Dodit.
Hingga kini, kartu prabayar BNI baru mencapai 50.000 kartu. Pada tahun depan, BNI menargetkan penambahan kartu prabayar dapat menjadi 300.000 kartu. Dan, jumlahnya bisa melonjak menjadi 500.000 pada tahun 2013 .
JAKARTA, KOMPAS.com - General Manager Bisnis Kartu BNI Dodit Wiweko Probojakti, menyampaikan bahwa bank BUMN ini mengincar pertumbuhan kartu prabayar dari bisnis ritel. Pasalnya, bisnis ritel tumbuh lebih cepat ketimbang transportasi dan musik sebagai dua bidang bisnis yang telah dimasuki kartu prabayar BNI.
"(Hal) yang BNI akan lakukan di prepaid adalah fokus ke bisnis ritel,seperti dengan Alfamart dan Superindo, bisnis transport (seperti di) Jogja dan Solo, dan bisnis musical event," ujar Dodit kepada Kompas.com, di sela-sela acara KOMPAS 100 CEO Forum, di Jakarta, Senin ( 12/12/2011 ).
Menurut Dodit, kartu prabayar BNI sendiri biasanya dipakai untuk transaksi di bawah Rp 100.000.  Misalnya saja, pada bisnis transportasi, BNI telah bekerja sama dengan PT Kereta Api Indonesia (Persero) dengan menerbitkan kartu Rail Card pada Oktober lalu. Kartu prabayar ini merupakan pengganti uang tunai hasil co-branding kartu member KAI. Isi ulang kartu ini dapat dilakukan di ATM BNI hingga merchant BNI yang memasang logo BNI Prepaid.

Sedangkan, di bisnis pertunjukan musik, BNI bakal menerbitkan tiga jenis kartu prabayar baru pada acara musik Java Jazz 2012 . Nantinya, kartu yang terdiri dari kartu generik, ikonik dan artistik, akan bisa digunakan untuk transaksi lainnya. Tidak hanya sebatas untuk menonton pertunjukan. "BNI kan iconic event Java Jazz," tambah Dodit.
Namun, ia menerangkan, pertumbuhan kartu prabayar paling banyak diharapkan bisa terjadi dari bisnis ritel. Pasalnya, pertumbuhan gerai ritel cukup cepat sekarang ini. "Pertumbuhan paling cepat karena sesuai gerai Alfamart (sebagai ritel di mana BNI telah bekerja sama) yang tumbuh 3 outlet per hari," ucap Dodit.
Hingga kini, kartu prabayar BNI baru mencapai 50.000 kartu. Pada tahun depan, BNI menargetkan penambahan kartu prabayar dapat menjadi 300.000 kartu. Dan, jumlahnya bisa melonjak menjadi 500.000 pada tahun 2013 .

Alfabet Sukses Dorong Transformasi Bisnis Bank BNI

REPUBLIKA.CO.ID,09/12/2011--Bank BNI makin mudah saja memantau kinerjanya dan kondisi teknologi informasi yang diimplementasikan dengan mudah dan akurat. Kinerja dimaksud dapat dipantai melalui metode 'single source of truth'.

''Laporan dapat dilihat oleh masing-masing stakeholder, dengan tampilan dashboard yang berbeda-beda yang dapat disesuaikan dengan pembagian peran atau kebutuhannya," kata Henrisa Lubis, Chief Technology Officer dari BNI.

Padahal, BNI memiliki aset TI yang besar dengan arsitektur TI-nya yang kompleks. Keberadaan TI ini difungsikan untuk mendukung proses bisnis, sekaligus untuk melakukan berbagai inisiatif transformasi bisnis di BNI.

Menurut Henrisa, sebelumnya pihaknya menghadapi kendala pada life cycle dari masing-masing aset TI tersebut. Persoalan yang sama dihadapi saat melakukan integrasi dan kolaborasi di antara stakeholder dalam merencanakan investasi TI.

''Ini tantangan besar bagi kami. Belum lagi, masalah proses perencanaan dan analisa yang semuanya masih dilakukan secara silo," kata Henrisa Lubis.

Persoalan sedikit demi sedikit terpecahkan setelah BNI mengimplementasikan solusi planning IT dari alfabet. "Dengan solusi planningIT, sekarang kami bisa dengan mudah dan transparan melihat semua portofolio TI kami serta hubungan keterkaitannya antara satu dengan yang lainnya, sehingga memudahkan dalam merencanakan investasi TI dan melihat future-state arsitekturnya yang diselaraskan dengan strategi bisnis," ujar Henrisa.

Selain memperoleh transparansi dari IT landscape BNI, Henrisa menyatakan dengan memanfaatkan solusi tersebut kini semua stakeholder BNI baik dari sisi bisnis maupun TI dapat menggunakan bahasa yang sama.

Erik Masing, Chief Executive Officer dan pendiri alfabet, mengaku senang bisa membantu BNI dalam menyajikan informasi yang mendalam dan real-time dari IT landscape-nya, dan mampu mendukung stakeholder BNI dalam memperoleh pemahaman yang mendalam mengenai aset TI mereka guna mendukung inisiatif transformasi bisnisnya.

BNI bekerjasama dengan Multipolar Technology untuk mengimplementasikan planningIT, yang dalam proses implementasinya menyediakan layanan dukungan teknis, memberikan kontribusi bagi manajemen proyek secara keseluruhan, dan bertindak sebagai perantara bagi tim alfabet dan BNI.

Proyek ini dimulai awal April 2011 dan rampung pada awal Oktober 2011, sesuai dengan rencana jadwal yang disepakati bersama antara tim Multipolar dan tim BNI. "Implementasi solusi planningIT dari alfabet berjalan dengan sangat lancar, dengan cakupan kerja yang jelas dan terukur serta dapat diselesaikan tepat waktu sesuai harapan dari stakeholder BNI," ujar Antonius Gunawan, Direktur Solutions Delivery dari PT Multipolar Technology.
REPUBLIKA.CO.ID,09/12/2011--Bank BNI makin mudah saja memantau kinerjanya dan kondisi teknologi informasi yang diimplementasikan dengan mudah dan akurat. Kinerja dimaksud dapat dipantai melalui metode 'single source of truth'.

''Laporan dapat dilihat oleh masing-masing stakeholder, dengan tampilan dashboard yang berbeda-beda yang dapat disesuaikan dengan pembagian peran atau kebutuhannya," kata Henrisa Lubis, Chief Technology Officer dari BNI.

Padahal, BNI memiliki aset TI yang besar dengan arsitektur TI-nya yang kompleks. Keberadaan TI ini difungsikan untuk mendukung proses bisnis, sekaligus untuk melakukan berbagai inisiatif transformasi bisnis di BNI.

Menurut Henrisa, sebelumnya pihaknya menghadapi kendala pada life cycle dari masing-masing aset TI tersebut. Persoalan yang sama dihadapi saat melakukan integrasi dan kolaborasi di antara stakeholder dalam merencanakan investasi TI.

''Ini tantangan besar bagi kami. Belum lagi, masalah proses perencanaan dan analisa yang semuanya masih dilakukan secara silo," kata Henrisa Lubis.

Persoalan sedikit demi sedikit terpecahkan setelah BNI mengimplementasikan solusi planning IT dari alfabet. "Dengan solusi planningIT, sekarang kami bisa dengan mudah dan transparan melihat semua portofolio TI kami serta hubungan keterkaitannya antara satu dengan yang lainnya, sehingga memudahkan dalam merencanakan investasi TI dan melihat future-state arsitekturnya yang diselaraskan dengan strategi bisnis," ujar Henrisa.

Selain memperoleh transparansi dari IT landscape BNI, Henrisa menyatakan dengan memanfaatkan solusi tersebut kini semua stakeholder BNI baik dari sisi bisnis maupun TI dapat menggunakan bahasa yang sama.

Erik Masing, Chief Executive Officer dan pendiri alfabet, mengaku senang bisa membantu BNI dalam menyajikan informasi yang mendalam dan real-time dari IT landscape-nya, dan mampu mendukung stakeholder BNI dalam memperoleh pemahaman yang mendalam mengenai aset TI mereka guna mendukung inisiatif transformasi bisnisnya.

BNI bekerjasama dengan Multipolar Technology untuk mengimplementasikan planningIT, yang dalam proses implementasinya menyediakan layanan dukungan teknis, memberikan kontribusi bagi manajemen proyek secara keseluruhan, dan bertindak sebagai perantara bagi tim alfabet dan BNI.

Proyek ini dimulai awal April 2011 dan rampung pada awal Oktober 2011, sesuai dengan rencana jadwal yang disepakati bersama antara tim Multipolar dan tim BNI. "Implementasi solusi planningIT dari alfabet berjalan dengan sangat lancar, dengan cakupan kerja yang jelas dan terukur serta dapat diselesaikan tepat waktu sesuai harapan dari stakeholder BNI," ujar Antonius Gunawan, Direktur Solutions Delivery dari PT Multipolar Technology.

Layar46 Forums

Status Layar 46

 
2012 Layar46 | Blogger Templates for HostGator Coupon Code Sponsors: WooThemes Coupon Code, Rockable Press Discount Code