Website Lainnya

Total Tayangan

LAYANAN

* Akses Layar46 Versi Mobile di: http://bit.ly/mPp8D6 * Download Launcher Blackberry Layar46 di: http://bit.ly/n4BNfg

FAST RESPON

SAYA ADA UNTUK ANDA

layar46. Diberdayakan oleh Blogger.

BNI Bantu Sediakan Kapal Pintar

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) bersama dengan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) memberikan bantuan kepada TNI Angkatan Laut dalam pengadaan Kapal Pintar Perpustakaan Bergerak. Kapal tersebut akan ditujukan untuk anak-anak usia dini hingga Sekolah Menengah Atas di wilayah pesisir Indonesia.
Direktur Utama BNI Gatot M Suwondo menjelaskan pengadaan kapal pintar ini dimaksudkan untuk menyukseskan program pemerintah, yaitu program Indonesia pintar. Selain itu, bantuan ini akan menjadi sarana pendidikan ke wilayah-wilayah terpencil di Indonesia yang saat ini masih sangat terbatas.
"Kami ikut membantu pengembangan pendidikan anak-anak yang kurang beruntung di wilayah terpencil dalam bentuk pengadaan satu unit Kapal Pintar," kata Gatot di Mabes Angkatan Laut Cilangkap Jakarta, Senin (10/9/2012).
Atas pengadaan kapal pintar ini, BNI mengalokasikan dana tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social responsibility/CSR) sebesar Rp 3 miliar. Harapannya, dana ini bisa memberi manfaat dan meningkatkan pendidikan anak-anak kita yang kurang beruntung di daerah terpencil dan terisolir.
Bantuan tersebut dalam rangka program bakti TNI AL dengan sasaran desa tertinggal, terpencil dan terisolasi, pesisir pantai serta daerah pulau-pulau kecil dan terluar.
"Di dalam Kapal Pintar ini ada tempat belajar dengan segala perlengkapannya bagi masyarakat pesisir, utamanya anak-anak usia sekolah yang dilengkapi dengan buku-buku pengetahuan dan alat peraga," ujar Sofyan.
Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Soeparno mengatakan dua Kapal Pintar yang berbobot lima ton dengan panjang 15 meter ini diperkirakan akan siap dioperasikan TNI AL pada pekan ketiga Desember 2012. Kapal tersebut dirancang sebagai perpustakaan bergerak yang dilengkapi buku pengetahuan dan alat peraga yang bersifat mendidik anak-anak usia dini.
"Pengadaan Kapal Pintar didasari suatu realita bahwa masih banyak anak-anak usia sekolah yang tinggal di kawasan pesisir pantai, atau pulau-pulau terluar belum mendapatkan kesempatan belajar sebagaimana mestinya karena keterbatasan fasilitas pendidikan yang tersedia," ujar Soeparno.
Soeparno mengatakan TNI akan mengoperasionalisasikan kapal tersebut ke pulau-pulau terpencil seperti di Riau dan Ambon.
JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) bersama dengan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) memberikan bantuan kepada TNI Angkatan Laut dalam pengadaan Kapal Pintar Perpustakaan Bergerak. Kapal tersebut akan ditujukan untuk anak-anak usia dini hingga Sekolah Menengah Atas di wilayah pesisir Indonesia.
Direktur Utama BNI Gatot M Suwondo menjelaskan pengadaan kapal pintar ini dimaksudkan untuk menyukseskan program pemerintah, yaitu program Indonesia pintar. Selain itu, bantuan ini akan menjadi sarana pendidikan ke wilayah-wilayah terpencil di Indonesia yang saat ini masih sangat terbatas.
"Kami ikut membantu pengembangan pendidikan anak-anak yang kurang beruntung di wilayah terpencil dalam bentuk pengadaan satu unit Kapal Pintar," kata Gatot di Mabes Angkatan Laut Cilangkap Jakarta, Senin (10/9/2012).
Atas pengadaan kapal pintar ini, BNI mengalokasikan dana tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social responsibility/CSR) sebesar Rp 3 miliar. Harapannya, dana ini bisa memberi manfaat dan meningkatkan pendidikan anak-anak kita yang kurang beruntung di daerah terpencil dan terisolir.
Bantuan tersebut dalam rangka program bakti TNI AL dengan sasaran desa tertinggal, terpencil dan terisolasi, pesisir pantai serta daerah pulau-pulau kecil dan terluar.
"Di dalam Kapal Pintar ini ada tempat belajar dengan segala perlengkapannya bagi masyarakat pesisir, utamanya anak-anak usia sekolah yang dilengkapi dengan buku-buku pengetahuan dan alat peraga," ujar Sofyan.
Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Soeparno mengatakan dua Kapal Pintar yang berbobot lima ton dengan panjang 15 meter ini diperkirakan akan siap dioperasikan TNI AL pada pekan ketiga Desember 2012. Kapal tersebut dirancang sebagai perpustakaan bergerak yang dilengkapi buku pengetahuan dan alat peraga yang bersifat mendidik anak-anak usia dini.
"Pengadaan Kapal Pintar didasari suatu realita bahwa masih banyak anak-anak usia sekolah yang tinggal di kawasan pesisir pantai, atau pulau-pulau terluar belum mendapatkan kesempatan belajar sebagaimana mestinya karena keterbatasan fasilitas pendidikan yang tersedia," ujar Soeparno.
Soeparno mengatakan TNI akan mengoperasionalisasikan kapal tersebut ke pulau-pulau terpencil seperti di Riau dan Ambon.

BNI - Garuda Gelar Borneo Travel Fair

BALIKPAPAN(Bisnis.com): PT Garuda Indonesia Tbk menggandeng PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Cabang Balikpapan menggelar Borneo Travel Fair 2012  guna mendongkrak kunjungan wisata di Kalimantan Timur.

General Manager Balikpapan PT Garuda Indonesia Tbk Setya Budhi mengatakan tidak menargetkan angka penjualan secara khusus dalam gelaran ini. Dia hanya berharap perkembangan pariwisata bisa bertumbuh dengan cepat sehingga bisa mendorong perluasan bisnis Garuda.

"Kami harapkan tidak hanya penumpang yang keluar dari Balikpapan, tetapi juga yang masuk," ujarnya dalam sambutan pembukaan Borneo Travel Fair 2012, Jumat (7/9/2012).

Untuk membantu merealisasikan hal tersebut, pihaknya juga bekerja seama dengan Asosiasi Travel Agen Indonesia (Asita) Kalimantan Timur. Para pelaku bisnis pariwisata ini diharapkan bisa mendorong minat wisatawan untuk berkunjung ke Balikpapan dan kota-kota lainnya di Kaltim.

Tercatat ada 13 agen perjalanan, serta Bank BNI dan Telkom yang berpartisipasi dalam acara ini. Dia berharap konsumen bisa mengetahui lebih luas mengenai produk Garuda serta kemudahan layanan yang bisa diperoleh ketika akan menggunakannya.

Dalam kesempatan tersebut juga diperkenalkan kartu kredit hasil kerja sama antara Garuda dan BNI. Pemimpin BNI Balikpapan Nur Azmi mengatakan kerja sama ini merupakan kelanjutan dari kerja sama sebelumnya dan menjadikan BNI satu-satunya bank lokal yang menjadi bank processor dalam menerbitkan dan mengelola semua produk kartu kredit co-branding Garuda dengan partner non-bank.

"Ini merupakan salah satu strategi dalam meningkatkan penetrasi pasar di sektor konsumer dan ritel untuk segmen nasabah traveler," ujarnya.

Azmi menyebutkan target perolehan penerbitan kartu hasil kerja sama ini di wilayah Kalimantan sebesar 17.600 dengan nilai transaksi sekitar Rp1,01 triliun.

Untuk wilayah Balikpapan, imbuh Azmi, pihaknya berharap bisa merealisasikan sekitar 50% dari target yang ada. Adapun dalam gelaran Borneo Travel Fair 2012 ditargetkan 200 aplikasi kartu yang masuk dan diproses.

Pemimpin Bidang Layanan BNI Balikpapan Mu'in Fikri menambahkan pihaknya memang menyasar para traveler yang sering menggunakan layanan Garuda. Dia mengharapkan pelanggan Garuda tersebut bisa memanfaatkan layanan kartu kredit BNI yang juga menawarkan fasilitas yang menarik.

Ketua Asita Kaltim Eddy Yusuf Assainar mengatakan upaya Garuda dalam mendongkrak sektor pariwisata patut diikuti oleh maskapai lain. Menurut Eddy, tingkat kunjungan di Kaltim meningkat cukup baik pasca dibukanya penerbangan dari Balikpapan menuju Singapura.

"Memang saya belum hitung secara presisi berapa peningkatannya. Namun, peningkatan ini bisa dilihat dari penjualan tiket dan rencana perjalanan yang masuk ke anggota Asita," ungkapnya.

Dia mengakui peningkatan tersebut masih terpaut jauh apabila dibandingkan dengan wisatawan domestik. Kendati demikian, Eddy berpendapat hal ini menunjukkan gejala positif bagi industri pariwisata.

Selain itu, dirinya juga mengharapkan agar ada maskapai yang mau membuka rute penerbangan menuju Bandung. Menurutnya, potensi penerbangan menuju wilayah itu cukup bagus untuk dijajaki.

Wakil Wali Kota Balikpapan Heru Bambang berpendapat yang sama karena pihaknya juga tengah membenahi beberapa obyek wisata yang ada. "Seperti Pantai Manggar, kawasan Mangrove dan Pasar Cindera Mata Kebun Sayur yang sedang dilakukan perubahan agar lebih baik. Kami harapkan hal itu bisa mendorong wisatawan untuk masuk [ke Balikpapan]," tuturnya.

Biasanya, imbuh Heru, orang yang masuk ke Balikpapan jumlahnya mencapai 3.000 orang- 4.000 orang per tahun. Dia mengharapkan angka ini bisa bertambah setidaknya menjadi 4.000 orang- 5.000 orang per tahun. (bas)
BALIKPAPAN(Bisnis.com): PT Garuda Indonesia Tbk menggandeng PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Cabang Balikpapan menggelar Borneo Travel Fair 2012  guna mendongkrak kunjungan wisata di Kalimantan Timur.

General Manager Balikpapan PT Garuda Indonesia Tbk Setya Budhi mengatakan tidak menargetkan angka penjualan secara khusus dalam gelaran ini. Dia hanya berharap perkembangan pariwisata bisa bertumbuh dengan cepat sehingga bisa mendorong perluasan bisnis Garuda.

"Kami harapkan tidak hanya penumpang yang keluar dari Balikpapan, tetapi juga yang masuk," ujarnya dalam sambutan pembukaan Borneo Travel Fair 2012, Jumat (7/9/2012).

Untuk membantu merealisasikan hal tersebut, pihaknya juga bekerja seama dengan Asosiasi Travel Agen Indonesia (Asita) Kalimantan Timur. Para pelaku bisnis pariwisata ini diharapkan bisa mendorong minat wisatawan untuk berkunjung ke Balikpapan dan kota-kota lainnya di Kaltim.

Tercatat ada 13 agen perjalanan, serta Bank BNI dan Telkom yang berpartisipasi dalam acara ini. Dia berharap konsumen bisa mengetahui lebih luas mengenai produk Garuda serta kemudahan layanan yang bisa diperoleh ketika akan menggunakannya.

Dalam kesempatan tersebut juga diperkenalkan kartu kredit hasil kerja sama antara Garuda dan BNI. Pemimpin BNI Balikpapan Nur Azmi mengatakan kerja sama ini merupakan kelanjutan dari kerja sama sebelumnya dan menjadikan BNI satu-satunya bank lokal yang menjadi bank processor dalam menerbitkan dan mengelola semua produk kartu kredit co-branding Garuda dengan partner non-bank.

"Ini merupakan salah satu strategi dalam meningkatkan penetrasi pasar di sektor konsumer dan ritel untuk segmen nasabah traveler," ujarnya.

Azmi menyebutkan target perolehan penerbitan kartu hasil kerja sama ini di wilayah Kalimantan sebesar 17.600 dengan nilai transaksi sekitar Rp1,01 triliun.

Untuk wilayah Balikpapan, imbuh Azmi, pihaknya berharap bisa merealisasikan sekitar 50% dari target yang ada. Adapun dalam gelaran Borneo Travel Fair 2012 ditargetkan 200 aplikasi kartu yang masuk dan diproses.

Pemimpin Bidang Layanan BNI Balikpapan Mu'in Fikri menambahkan pihaknya memang menyasar para traveler yang sering menggunakan layanan Garuda. Dia mengharapkan pelanggan Garuda tersebut bisa memanfaatkan layanan kartu kredit BNI yang juga menawarkan fasilitas yang menarik.

Ketua Asita Kaltim Eddy Yusuf Assainar mengatakan upaya Garuda dalam mendongkrak sektor pariwisata patut diikuti oleh maskapai lain. Menurut Eddy, tingkat kunjungan di Kaltim meningkat cukup baik pasca dibukanya penerbangan dari Balikpapan menuju Singapura.

"Memang saya belum hitung secara presisi berapa peningkatannya. Namun, peningkatan ini bisa dilihat dari penjualan tiket dan rencana perjalanan yang masuk ke anggota Asita," ungkapnya.

Dia mengakui peningkatan tersebut masih terpaut jauh apabila dibandingkan dengan wisatawan domestik. Kendati demikian, Eddy berpendapat hal ini menunjukkan gejala positif bagi industri pariwisata.

Selain itu, dirinya juga mengharapkan agar ada maskapai yang mau membuka rute penerbangan menuju Bandung. Menurutnya, potensi penerbangan menuju wilayah itu cukup bagus untuk dijajaki.

Wakil Wali Kota Balikpapan Heru Bambang berpendapat yang sama karena pihaknya juga tengah membenahi beberapa obyek wisata yang ada. "Seperti Pantai Manggar, kawasan Mangrove dan Pasar Cindera Mata Kebun Sayur yang sedang dilakukan perubahan agar lebih baik. Kami harapkan hal itu bisa mendorong wisatawan untuk masuk [ke Balikpapan]," tuturnya.

Biasanya, imbuh Heru, orang yang masuk ke Balikpapan jumlahnya mencapai 3.000 orang- 4.000 orang per tahun. Dia mengharapkan angka ini bisa bertambah setidaknya menjadi 4.000 orang- 5.000 orang per tahun. (bas)

Bisnis apa yang dominan di kantor BNI Hong Kong?

HONG KONG, Kontan 02/09/2012. Mau tahu apa bisnis yang dominan di kantor cabang PT Bank BNI Tbk (BBNI) di Hong Kong? Ternyata sekitar 50% dari bisnis kantor cabang di sana adalah dari trade finance. Nilainya sekitar US$ 150 juta.
Sedangkan separuh bisnis yang lain terdiri dari bisnis remiten dan penyaluran kredit.
Berbeda dengan bank lokal lain asal Indonesia Bank BNI Hong Kong sudah mendapatkan lisensi penuh sebagai kantor cabang. "Kami sudah bisa menerima dana masyarakat baik dari warga Indonesia di Hong Kong maupun warga Hong Kong,” kata Adi.
Adi menjelaskan secara total, volume transaksi trade finance di Bank BNI sampai Juni 2011 mencapai US$ 11,49 miliar. Ini berarti naik 9% ketimbang periode yang sama tahun lalu.
Sementara volume transaksi pengiriman uang baik yang masuk ke dalam negeri maupun ke luar negeri pada periode ini mencapai US$ 38,5 miliar. Secara year on year naik 11% dari periode yang sama tahun lalu sebesar US$ 34,7 miliar.
Herny menambahkan, BNI Hong Kong telah mengumpulkan dana masyarakat sekitar US$ 30 juta. Sementara penyaluran kredit mencapai US$ 90 juta. Kredit ini sebagian besar bentuknya sindikasi dengan bank besar di China untuk proyek infrastruktur. Ada proyek infrasruktur pemerintah China maupun pendanaan trade finance pemerintah Indonesia.
Sementara layanan transaksi remitance, di kantor BNI Hong Kong rata raa mencapai US$ 12 miliar–US$ 14 miliar. Pengguna layanan remitansi terbesar adalah tenaga kerja Indonesia, dan pelajar Indonesia.
HONG KONG, Kontan 02/09/2012. Mau tahu apa bisnis yang dominan di kantor cabang PT Bank BNI Tbk (BBNI) di Hong Kong? Ternyata sekitar 50% dari bisnis kantor cabang di sana adalah dari trade finance. Nilainya sekitar US$ 150 juta.
Sedangkan separuh bisnis yang lain terdiri dari bisnis remiten dan penyaluran kredit.
Berbeda dengan bank lokal lain asal Indonesia Bank BNI Hong Kong sudah mendapatkan lisensi penuh sebagai kantor cabang. "Kami sudah bisa menerima dana masyarakat baik dari warga Indonesia di Hong Kong maupun warga Hong Kong,” kata Adi.
Adi menjelaskan secara total, volume transaksi trade finance di Bank BNI sampai Juni 2011 mencapai US$ 11,49 miliar. Ini berarti naik 9% ketimbang periode yang sama tahun lalu.
Sementara volume transaksi pengiriman uang baik yang masuk ke dalam negeri maupun ke luar negeri pada periode ini mencapai US$ 38,5 miliar. Secara year on year naik 11% dari periode yang sama tahun lalu sebesar US$ 34,7 miliar.
Herny menambahkan, BNI Hong Kong telah mengumpulkan dana masyarakat sekitar US$ 30 juta. Sementara penyaluran kredit mencapai US$ 90 juta. Kredit ini sebagian besar bentuknya sindikasi dengan bank besar di China untuk proyek infrastruktur. Ada proyek infrasruktur pemerintah China maupun pendanaan trade finance pemerintah Indonesia.
Sementara layanan transaksi remitance, di kantor BNI Hong Kong rata raa mencapai US$ 12 miliar–US$ 14 miliar. Pengguna layanan remitansi terbesar adalah tenaga kerja Indonesia, dan pelajar Indonesia.

Layar46 Forums

Status Layar 46

 
2012 Layar46 | Blogger Templates for HostGator Coupon Code Sponsors: WooThemes Coupon Code, Rockable Press Discount Code