Website Lainnya

Total Tayangan

LAYANAN

* Akses Layar46 Versi Mobile di: http://bit.ly/mPp8D6 * Download Launcher Blackberry Layar46 di: http://bit.ly/n4BNfg

FAST RESPON

SAYA ADA UNTUK ANDA

layar46. Diberdayakan oleh Blogger.

BNI Bidik Rp200 Miliar dari Desk Jepang




PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) membidik pendapatan Rp200 miliar dari unit/Desk Jepang pada 2013, dari tahun ini Rp50-60 miliar.

Desk Jepang akan menangani perusahaan Jepang yang berinvestasi di Indonesia dan bermitra dengan bank-bank regional (Bank Pembangunan Daerah/BPD) di Jepang.

Direktur Treasury and Financial Institution BNI, Adi Setianto, mengatakan melalui pelayanan tersebut, perseroan dapat mencari pendapatan dari pendanaan (funding) maupun pembiayaan (financing).

Selain itu, perseroan juga bisa memperoleh pendapatan berbasis biaya (fee based income) dari layanan bank garansi maupun kontra bank garansi.

“Target sekitar Rp200 miliar itu sudah bagus untuk satu unit. Di luar negeri saja, satu cabang dapat Rp80 miliar itu juga cukup bagus,” kata Adi, di Gedung BNI, Jakarta, hari ini.

Menurut Adi, target tersebut merupakan target optimistis, sedangkan target moderat sekitar Rp100-150 miliar.

Untuk tahun ini, target pendapatan dari Desk Japan hanya sekitar Rp50-60 miliar karena operasionalnya belum berjalan sepenuhnya. “Kami baru memulai Desk Japan ini pada awal 2012. Jadi targetnya belum terlalu besar,” katanya.

Adi menjelaskan, pendapatan tersebut bisa berasal dari pendapatan bunga kredit maupun pendapatan berbasis biaya. Menurutnya, pendapatan bunga masih sekitar 90 persen dari total pendapatan, sedangkan sisanya 10 persen dari pendapatan berbasis biaya.

"Namun, jika operasinya sudah berjalan cukup lengkap, perseroan optimistis porsi fee based income bisa lebih besar," kata dia.

Sementara pendapatan berbasis biaya kata Adi, bisa berasal dari transaksi mata uang asing (foreign exchange), transaksi funding (giro dan deposito), pembayaran gaji perusahaan (payroll), dan pengiriman uang (remitansi) untuk keperluan bisnis.

Untuk besaran suku bunga yang dikenakan, kata Adi, memang berbeda dengan bunga rupiah dan dolar untuk debitor di Indonesia. Saat ini, debitor di Indonesia masih dikenakan suku bunga kredit sekitar 9-10 persen untuk rupiah, sedangkan untuk kredit valuta asing (valas) masih sekitar 8 persen.

“Kalau di Jepang, bunga kreditnya sekitar 3-4 persen. Tapi karena di sini sifat dananya di-back up oleh bank-bank regional di Jepang, kami hanya bisa kenakan bunga kredit 2-3 persen di bawah bunga normal untuk valas. Misalnya sekitar bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI), yaitu sekitar 6-6,5 persen,” kata Adi.

Saat ini, BNI telah bekerja sama dengan sejumlah perusahaan Jepang, seperti Astra Honda Motor, Asahan Indonesia Aluminium (Inalum), Berau Coal, Wisma Nusantara, dan lain-lain. Perseroan membidik sejumlah perusahaan yang telah direferensikan oleh JRB, yaitu Toyota, Suzuki, dan Yamaha

0 komentar:

Posting Komentar

Layar46 Forums

Status Layar 46

 
2012 Layar46 | Blogger Templates for HostGator Coupon Code Sponsors: WooThemes Coupon Code, Rockable Press Discount Code