INILAH.COM, Jakarta - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
(BNI) memutuskan untuk mengembangkan jaringannya di kawasan Indonesia
timur dengan membuka Kantor Wilayah ke-15 di Jayapura, Papua hari ini.
Keberadaan
kantor wilayah di provinsi paling timur Indonesia itu akan memperkuat
koordinasi antara 19 outlet BNI yang sudah ada. “Kami mengembangkan 19
outlet dengan 72 mesin ATM di seluruh Papua dan Papua Barat,” ujar Wakil
Direktur BNI Felim Salim dalam acara Peresmian Kantor Wilayah Papua di
Jayapura, Rabu (31/10/2012).
Pembukaan kantor wilayah baru ini
merupakan langkah antisipatif BNI terhadap permintaan fasilitas
pembiayaan yang terus meningkat, seiring pesatnya pertumbuhan ekonomi di
Papua dan Papua Barat. Antisipasi ini dibutuhkan karena data BI
menunjukkan bahwa meski LDR perbankan relatif kecil, namun
pertumbuhannya cukup signifikan, yakni 31,64 persen per kuartal dua
2012.
Kondisi ini menunjukkan bahwa sebenarnya permintaan kredit
itu terus tumbuh, namun belum terpenuhi maksimal, akibat keterbatasan
kewenangan pemimpin bank di daerah untuk menjangkau plafon kredit yang
diharapkan pelaku usaha. Pembukaan kantor wilayah BNI di Jayapura
diharapkan akan menghilangkan kendala itu.
Felia mengatakan, BNI
juga turut memikirkan penciptaan lapangan kerja baru di Papua dan Papua
Barat yang akan dikembangkan dengan adanya Kantor Wilayah di Papua.
“Salah satu upaya pengembangan Sumber Daya Manusia Papua dan Papua Barat
ini dengan merekrut empat anak-anak Papua dan Papua Barat asli
mengikuti program ODP di BNI, yanng kemungkinan akan dilakukan
pendidikan awal di Makassar dan tidak menutup kemungkinan dilakukan di
Jakarta,” ujar Felia.
Sementara Gubernur Papua Syamsul Arief Rivai
mengatakan, agar fasilitas kredit perbankan bisa dirasakan oleh
masyarakat kecil di Papua dan Papua Barat, sebaiknya dibuat program
pengembangan usaha mikro yang tidak memberatkan masyarakat ekonomi lemah
dan tidak memiliki akses ke bank.
Salah satunya adalah dengan
tidak mensyaratkan jaminan pada penyaluran kreditnya. “Saya menyambut
baik ajakan Bank Indonesia di Papua agar ada lembaga penjaminan khusus
di daerah, namun saya katakan sebaiknya khusus untuk masyarakat yang
kurang memiliki akses ke bank dan berusaha membangun usaha mikronya
tidak diberatkan oleh jaminan,” ujarnya.
Syamsul menyambut baik
pembukaan kantor wilayah BNI di Papua. “Saya yakinkan bahwa Papua aman.
Tidak ada jaringan bank yang pernah diganggu keamanannya,” ujarnya.
Kehadiran
BNI sebagai bank milik negara terus mendapatkan pengakuan dari
masyarakat Papua dan Papua Barat. Ini ditunjukkan oleh penghimpunan DPK
BNI dalam tiga tahun terakhir yang berada dikisaran 13 persen. Ini
antara lain didorong oleh bertambahnya jumlah rekening nasabah sebesar
12 persen.
Dana masyarakat tersebut 80% di antaranya merupakan
dana murah yang memberikan energi bagi BNI untuk terus meningkatkan
peran intermediasinya di Papua dan Papua Barat. Rata-rata dalam 3 tahun
terakhir, pertumbuhan kredit BNI 19% sehingga menempatkan LDR BNI ke
posisi 43%. [ast]
0 komentar:
Posting Komentar