Jakarta (ANTARA News) - "Saya... saya... saya....!!!," teriak banyak anak-anak saat kuis ringan dilancarkan pada malam penutupan BNI School Vaganza di Kota Sumbawa Besar, Minggu malam lalu (20/5). "Saya pilih anak yang... itu..!," kata Pemimpin Cabang BNI Sumbawa Besar, I Gusti Nyoman Dharma Putera, yang membawa kuis itu.
Minggu malam itu panggung besar digelar di Lapangan Pahlawan, Kota Sumbawa Besar, Provinsi NTB. Masyarakat setempat memenuhi ruang publik yang terletak di depan rumah dinas bupati Kabupaten Sumbawa itu. Bukan cuma dari kota itu, karena juga dari Taliwang di Kabupaten Sumbawa Barat, Maluk, dan wilayah lain di Kabupaten Sumbawa.
Mereka menunggu pengumuman hasil-hasil lomba gelaran BNI School Vaganza. Inilah gelaran perdana dari institusi perbankan di wilayah itu yang menyertakan masyarakat secara langsung dan nyata.
"Kami ingin mengajak, agar anak-anak kita ini tahu bahwa menabung atau pergi ke bank itu menyenangkan dan mudah. Maka tujuan dari BNI School Vaganza ini adalah anak-anak agar budaya menabung itu bisa dimulai sejak dini," kata Gusra, panggilan akrab Dharma Putera.
Dari panggung, pembawa acara mengumumkan hasil-hasil lomba yang didedikasikan bagi anak-anak dan pelajar. Rentang usia peserta sangat lebar, mulai dari balita bagi kategori pendidikan anak usia dini hingga SLTA. Jangan tanya animo masyarakat setempat, karena hingga malam terakhir sebelum BNI School Vaganza ini dilaksanakan, masih ada puluhan tim yang mendaftar.
Pada aspek lomba, terdapat kategori mewarnai gambar, dance, band, peragaan busana, dan lomba fotografi serta jalan sehat pada gelaran yang dilaksanakan pada 19-20 Mei lalu itu.
Bupati Kabupaten Sumbawa, Djamaluddin Malik, yang memberi sambutan pada malam penutupan BNI School Vaganza, menyatakan, "Gelaran yang dilaksanakan malam ini sangat bermanfaat bagi pengembangan SDM di kabupaten ini."
Program BNI School Vaganza menjadi program nasiona bank pemerintah itu, dilaksanakan oleh kantor cabang dengan berbagai rupa disesuaikan kondisi masing-masing. Lalu apa hubungannya antara menabung, anak sekolah, dan pengembangan SDM di sana?
"Kami tidak memungut biaya pendaftaran serupiahpun. Calon peserta cuma membuka rekening tabungan pelajar sebesar minimal Rp100.000. Karena mereka tidak punya KTP maka cukup menyertakan fotokopi akte lahir dan KTP orangtuanya... Mudah 'khan?," kata Gusra. Ini menjadi salah satu cara bank itu memberi pendidikan tentang perbankan kepada siswa-siswa setempat.
Dengan cara itu, minat anak-anak dan siswa sekolah di sana membludak untuk ikut. Kalau sudah menyenangi sesuatu maka selanjutnya tinggal membina saja; menabung juga bisa dilakukan dengan pendekatan serupa. Di pinggir lapangan, satu mobil layanan bergerak sudah siap melayani.
Tidak peduli panas udara di kepala, anak-anak dan siswa tetap di tempatnya menyaksikan teman-temannya ikut dalam lomba peragaan busana. Dimulai dari ketegori balita, lenggak-lenggok dan ekspresi polos wajah-wajah peragawan dan peragawati cilik itu menarik untuk disaksikan. Tepuk tangan para pendukung kerap terdengar, bahkan bila anak-anak itu harus dituntun orangtuanya.
Ada proses pendidikan di panggung itu. "Anak-anak belajar berani tampil di muka umum, belajar mengekspresikan dirinya. Ini baik untuk mereka," kata Gusra yang juga mendampingi para juri. Secara tidak langsung, bank memberi nilai tambah pada operasionalisasi layanannya kepada publik.
Dengan cara yang menyenangkan, bank mendekatkan dirinya kepada publik nasabah dan calon-calon nasabah. "Biasanya anak-anak segan datang ke depan teller. Menjelang BNI School Vaganza ini banyak anak-anak yang ikut antre menyetorkan dana awalnya. Kami membimbing mereka dengan sabar," kata salah satu teller BNI Cabang Sumbawa Besar.
Memang benar, bank tidak cuma mengumpulkan dana dari masyarakat semata namun juga memberi sesuatu kepada publik nasabahnya, salah satunya melalui gelaran BNI School Vaganza ini. Mulai dari memberi wadah berkreasi dan berkesenian hingga mengapresiasi penampilan kelompok lain secara baik dan semestinya dalam gelaran bertajuk Ajang Kreativitas Anak Sekolah PAUD-SMA Kabupaten Sumbawa dan Sumbawa Barat.
Simak saat Wahdha Intan Tamara, peserta peragaan busana di kategori anak usia dini tampil. Riuh-rendah sambutan penonton diberikan kepada dia. Akhirnya dia menjadi juara 1 di kategori itu dengan nilai 1.658. Sejak usia dini mereka telah dilatih mengatasi rasa groginya di panggung.
Lain lagi dengan penampilan band The Pukang, yang akhirnya menjadi juara 1 dengan nilai 1.456. Mereka tampil cukup santai namun mampu membuat ritme musik rock yang harmonis dan membahana secara baik. Pengunjung sangat puas atas penampilan siswa-siswa usia belasan tahun itu...
"Anak-anak kami senang mengikuti acara ini. Secara tidak langsung mereka belajar menabung dan belajar berkreasi," kata seorang guru Taman Pendidikan Anak Usia Dini Hadijah, di Sumbawa Besar. Dia menyertai belasan anak balita pada Minggu siang di Taman Pahlawan dalam BNI School Vaganza itu. (*)
0 komentar:
Posting Komentar