JAKARTA, Okezone.com - Swasembada garam yang direncanakan terlaksana 2014 tampaknya akan sulit dilakukan jika pemerintah tidak memiliki skim khusus untuk industri perikanan dan kelautan, khususnya garam.
Pimpinan Divisi Usaha Kecil BNI Ayu Sari Wulandari mengatakan jika pemerintah ingin mewujudkan swasembada garam di 2014, maka padahal industri kelautan dan perikanan itu butuh Kredit Usaha Rakyat (KUR) khusus.
"Misalnya di industri garam. Itu mereka tanpa utang ke bank saja, mereka enggak untung. Apalagi dibebani yang lain-lain. Kalau bisa garam diberi skim khusus," ungkapnya di Menara Kadin, Kuningan, Jakarta, Kamis (5/1/2012).
Menurut Ayu, pada kenyataan di lapangan, industri perikanan dan kelautan di Indonesia masih dalam skala kecil sehingga masih susah mendapat uluran perbankan. "Pada kenyataannya di lapangan masih dikuasai tengkulak. Kalau garam kan harus cepat dijual sehingga mereka menjual pada tengkulak. Dan mereka lah yang menentukan harga, apalagi masalah cuaca," lanjut dia.
Oleh karenanya, BNI mengusulkan agar dana KUR digabungkan dengan dana subsidi sehingga struktur biaya KUR lebih rapi dan jelas. "KUR di perikanan dan kelautan perlu dibuatkan cost structure yang berbeda dari KUR lainnya," tambahnya.
Salah satu solusi yang telah dilakukan BNI, adalah dengan melakukan one village, one product berupa program Kampoeng BNI di mana di sektor kelautan ada di Muara Angke, Jakarta. (mrt) (rhs)
0 komentar:
Posting Komentar