JAKARTA, KOMPAS.com - General Manager Bisnis Kartu BNI Dodit Wiweko Probojakti, menyampaikan bahwa bank BUMN ini mengincar pertumbuhan kartu prabayar dari bisnis ritel. Pasalnya, bisnis ritel tumbuh lebih cepat ketimbang transportasi dan musik sebagai dua bidang bisnis yang telah dimasuki kartu prabayar BNI.
"(Hal) yang BNI akan lakukan di prepaid adalah fokus ke bisnis ritel,seperti dengan Alfamart dan Superindo, bisnis transport (seperti di) Jogja dan Solo, dan bisnis musical event," ujar Dodit kepada Kompas.com, di sela-sela acara KOMPAS 100 CEO Forum, di Jakarta, Senin ( 12/12/2011 ).
Menurut Dodit, kartu prabayar BNI sendiri biasanya dipakai untuk transaksi di bawah Rp 100.000. Misalnya saja, pada bisnis transportasi, BNI telah bekerja sama dengan PT Kereta Api Indonesia (Persero) dengan menerbitkan kartu Rail Card pada Oktober lalu. Kartu prabayar ini merupakan pengganti uang tunai hasil co-branding kartu member KAI. Isi ulang kartu ini dapat dilakukan di ATM BNI hingga merchant BNI yang memasang logo BNI Prepaid.
Sedangkan, di bisnis pertunjukan musik, BNI bakal menerbitkan tiga jenis kartu prabayar baru pada acara musik Java Jazz 2012 . Nantinya, kartu yang terdiri dari kartu generik, ikonik dan artistik, akan bisa digunakan untuk transaksi lainnya. Tidak hanya sebatas untuk menonton pertunjukan. "BNI kan iconic event Java Jazz," tambah Dodit.
Namun, ia menerangkan, pertumbuhan kartu prabayar paling banyak diharapkan bisa terjadi dari bisnis ritel. Pasalnya, pertumbuhan gerai ritel cukup cepat sekarang ini. "Pertumbuhan paling cepat karena sesuai gerai Alfamart (sebagai ritel di mana BNI telah bekerja sama) yang tumbuh 3 outlet per hari," ucap Dodit.
Hingga kini, kartu prabayar BNI baru mencapai 50.000 kartu. Pada tahun depan, BNI menargetkan penambahan kartu prabayar dapat menjadi 300.000 kartu. Dan, jumlahnya bisa melonjak menjadi 500.000 pada tahun 2013 .
0 komentar:
Posting Komentar