JAKARTA Kontan.co.id, 08/10/11. Pesona kredit mikro, merangsang Bank BNI ikut mencicipi bisnis ini. Agar bisa ikut mengunyah kredit bermargin mekar tersebut, bank pelat merah terbesar ketiga itu akan mengakuisisi sebuah bank. Gatot Murdiantoro Suwondo, Direktur Utama BNI mengatakan, pihaknya mengincar bank yang memiliki aset sekitar Rp 1 triliun sampai Rp 2 triliun. Kajian akuisisi sedang berlangsung dan diharapkan selesai dalam waktu dekat. "Margin kredit ini bisa mencapai 10%. Kami perlu design khusus masuk ke mikro," katanya Rabu (5/10).
Kajian itu akan menganalisa potensi kredit mikro dari semua sisi, termasuk biaya yang mesti dikeluarkan bank dan peluang bisnis yang kelak bisa dimaksimalkan. "Kami memang tertarik masuk ke mikro. Tapi kami juga ingat, biaya operasional segmen ini besar, lantaran akses menjadi kunci utama bisnis mikro," kata Gatot.
Untuk kemudahan akses nasabah, bank mesti jor-joran membangun jaringan kantor di setiap pelosok. BNI akan mem-back up penuh anak usahanya itu, untuk bersaing dengan kompetitor yang sudah lebih dulu eksis di pasar, seperti Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN), Danamon Simpan Pinjam dan Bank Rakyat Indonesia.
Sebelumnya, BNI pernah berminat mengakuisisi Bank Mutiara dengan cara menukar kepemilikan obligasi rekapitalisasi. Rencana ini tak terdengar lagi, setelah pemerintah tak kunjung memberi restu.
Pada kuartal II-2011, BNI membukukan kredit Rp 138,6 triliun. Komposisi pinjaman paling banyak mengucur ke anak perusahaan sebesar 14,6%, untuk konsumer 14,4% dan korporasi sebesar 14,6%.
0 komentar:
Posting Komentar