Website Lainnya

Total Tayangan

LAYANAN

* Akses Layar46 Versi Mobile di: http://bit.ly/mPp8D6 * Download Launcher Blackberry Layar46 di: http://bit.ly/n4BNfg

FAST RESPON

SAYA ADA UNTUK ANDA

layar46. Diberdayakan oleh Blogger.

BNI Buka Kantor Wilayah untuk Papua

INILAH.COM, Jakarta - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) memutuskan untuk mengembangkan jaringannya di kawasan Indonesia timur dengan membuka Kantor Wilayah ke-15 di Jayapura, Papua hari ini.
Keberadaan kantor wilayah di provinsi paling timur Indonesia itu akan memperkuat koordinasi antara 19 outlet BNI yang sudah ada. “Kami mengembangkan 19 outlet dengan 72 mesin ATM di seluruh Papua dan Papua Barat,” ujar Wakil Direktur BNI Felim Salim dalam acara Peresmian Kantor Wilayah Papua di Jayapura, Rabu (31/10/2012).
Pembukaan kantor wilayah baru ini merupakan langkah antisipatif BNI terhadap permintaan fasilitas pembiayaan yang terus meningkat, seiring pesatnya pertumbuhan ekonomi di Papua dan Papua Barat. Antisipasi ini dibutuhkan karena data BI menunjukkan bahwa meski LDR perbankan relatif kecil, namun pertumbuhannya cukup signifikan, yakni 31,64 persen per kuartal dua 2012.
Kondisi ini menunjukkan bahwa sebenarnya permintaan kredit itu terus tumbuh, namun belum terpenuhi maksimal, akibat keterbatasan kewenangan pemimpin bank di daerah untuk menjangkau plafon kredit yang diharapkan pelaku usaha. Pembukaan kantor wilayah BNI di Jayapura diharapkan akan menghilangkan kendala itu.
Felia mengatakan, BNI juga turut memikirkan penciptaan lapangan kerja baru di Papua dan Papua Barat yang akan dikembangkan dengan adanya Kantor Wilayah di Papua. “Salah satu upaya pengembangan Sumber Daya Manusia Papua dan Papua Barat ini dengan merekrut empat anak-anak Papua dan Papua Barat asli mengikuti program ODP di BNI, yanng kemungkinan akan dilakukan pendidikan awal di Makassar dan tidak menutup kemungkinan dilakukan di Jakarta,” ujar Felia.
Sementara Gubernur Papua Syamsul Arief Rivai mengatakan, agar fasilitas kredit perbankan bisa dirasakan oleh masyarakat kecil di Papua dan Papua Barat, sebaiknya dibuat program pengembangan usaha mikro yang tidak memberatkan masyarakat ekonomi lemah dan tidak memiliki akses ke bank.
Salah satunya adalah dengan tidak mensyaratkan jaminan pada penyaluran kreditnya. “Saya menyambut baik ajakan Bank Indonesia di Papua agar ada lembaga penjaminan khusus di daerah, namun saya katakan sebaiknya khusus untuk masyarakat yang kurang memiliki akses ke bank dan berusaha membangun usaha mikronya tidak diberatkan oleh jaminan,” ujarnya.
Syamsul menyambut baik pembukaan kantor wilayah BNI di Papua. “Saya yakinkan bahwa Papua aman. Tidak ada jaringan bank yang pernah diganggu keamanannya,” ujarnya.
Kehadiran BNI sebagai bank milik negara terus mendapatkan pengakuan dari masyarakat Papua dan Papua Barat. Ini ditunjukkan oleh penghimpunan DPK BNI dalam tiga tahun terakhir yang berada dikisaran 13 persen. Ini antara lain didorong oleh bertambahnya jumlah rekening nasabah sebesar 12 persen.
Dana masyarakat tersebut 80% di antaranya merupakan dana murah yang memberikan energi bagi BNI untuk terus meningkatkan peran intermediasinya di Papua dan Papua Barat. Rata-rata dalam 3 tahun terakhir, pertumbuhan kredit BNI 19% sehingga menempatkan LDR BNI ke posisi 43%. [ast]
INILAH.COM, Jakarta - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) memutuskan untuk mengembangkan jaringannya di kawasan Indonesia timur dengan membuka Kantor Wilayah ke-15 di Jayapura, Papua hari ini.
Keberadaan kantor wilayah di provinsi paling timur Indonesia itu akan memperkuat koordinasi antara 19 outlet BNI yang sudah ada. “Kami mengembangkan 19 outlet dengan 72 mesin ATM di seluruh Papua dan Papua Barat,” ujar Wakil Direktur BNI Felim Salim dalam acara Peresmian Kantor Wilayah Papua di Jayapura, Rabu (31/10/2012).
Pembukaan kantor wilayah baru ini merupakan langkah antisipatif BNI terhadap permintaan fasilitas pembiayaan yang terus meningkat, seiring pesatnya pertumbuhan ekonomi di Papua dan Papua Barat. Antisipasi ini dibutuhkan karena data BI menunjukkan bahwa meski LDR perbankan relatif kecil, namun pertumbuhannya cukup signifikan, yakni 31,64 persen per kuartal dua 2012.
Kondisi ini menunjukkan bahwa sebenarnya permintaan kredit itu terus tumbuh, namun belum terpenuhi maksimal, akibat keterbatasan kewenangan pemimpin bank di daerah untuk menjangkau plafon kredit yang diharapkan pelaku usaha. Pembukaan kantor wilayah BNI di Jayapura diharapkan akan menghilangkan kendala itu.
Felia mengatakan, BNI juga turut memikirkan penciptaan lapangan kerja baru di Papua dan Papua Barat yang akan dikembangkan dengan adanya Kantor Wilayah di Papua. “Salah satu upaya pengembangan Sumber Daya Manusia Papua dan Papua Barat ini dengan merekrut empat anak-anak Papua dan Papua Barat asli mengikuti program ODP di BNI, yanng kemungkinan akan dilakukan pendidikan awal di Makassar dan tidak menutup kemungkinan dilakukan di Jakarta,” ujar Felia.
Sementara Gubernur Papua Syamsul Arief Rivai mengatakan, agar fasilitas kredit perbankan bisa dirasakan oleh masyarakat kecil di Papua dan Papua Barat, sebaiknya dibuat program pengembangan usaha mikro yang tidak memberatkan masyarakat ekonomi lemah dan tidak memiliki akses ke bank.
Salah satunya adalah dengan tidak mensyaratkan jaminan pada penyaluran kreditnya. “Saya menyambut baik ajakan Bank Indonesia di Papua agar ada lembaga penjaminan khusus di daerah, namun saya katakan sebaiknya khusus untuk masyarakat yang kurang memiliki akses ke bank dan berusaha membangun usaha mikronya tidak diberatkan oleh jaminan,” ujarnya.
Syamsul menyambut baik pembukaan kantor wilayah BNI di Papua. “Saya yakinkan bahwa Papua aman. Tidak ada jaringan bank yang pernah diganggu keamanannya,” ujarnya.
Kehadiran BNI sebagai bank milik negara terus mendapatkan pengakuan dari masyarakat Papua dan Papua Barat. Ini ditunjukkan oleh penghimpunan DPK BNI dalam tiga tahun terakhir yang berada dikisaran 13 persen. Ini antara lain didorong oleh bertambahnya jumlah rekening nasabah sebesar 12 persen.
Dana masyarakat tersebut 80% di antaranya merupakan dana murah yang memberikan energi bagi BNI untuk terus meningkatkan peran intermediasinya di Papua dan Papua Barat. Rata-rata dalam 3 tahun terakhir, pertumbuhan kredit BNI 19% sehingga menempatkan LDR BNI ke posisi 43%. [ast]

Asuransi Asing Tawar BNI Life Sangat Tinggi

INILAH.COM, Jakarta -Sebuah asuransi asing sudah menawar PT BNI Life Insurance, yang merupakan anak usaha PT BNI (Persero) Tbk dengan harga yang sangat tinggi.
"Sudah ada yang berminat membeli BNI Life dengan harga yang sangat tinggi," ujar seorang sumber yang tidak bersedia disebutkan namanya saat berbincang-bincang dengan INILAH.COM baru-baru ini .
Menurutnya, investor tersebut merupakan salah satu perusahaan asuransi ternama dari sebuah negara besar. Sayangnya, dia tidak bersedia menyebut nama perusahaan asuransi tersebut berikut asal negaranya.
Namun, beberapa waktu lalu, Direktur Utama BNI, Gatot M Suwondo menyampaikan dalam acara Non Deal Road Show yang dilakukan di New York dan Tokyo ada beberapa investor yang menyatakan minatnya untuk membeli anak perusahaan BNI.
"Sekarang investor tersebut sudah dalam tahap 2 dari 8 tahap yang akan dijalani, termasuk melapor ke BI dan Bapepam-LK (krn BNI Tbk)," tutur sumber tersebut.
Sebelumnya diberitakan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk berencana melepas sebagian besar kepemilikan saham di anak perusahaannya. Menurut Gatot, divestasi saham untuk anak-anak perusahaan tersebut dilakukan untuk restrukturisasi perusahaan. Selain BNI Multifinance yang bergerak di sektor pembiayaan kendaraan bermotor, BNI memiliki anak usaha lain seperti PT BNI Life Insurance, PT BNI Sekuritas, dan PT BNI Syariah.
Gatot mengatakan BNI nantinya akan memiliki saham mayoritas dan minoritas di anak-anak perusahaannya. Namun, kepemilikan saham BNI di BNI Sekuritas akan tetap dipertahankan mayoritas.
Demikian halnya dengan kepemilikan BNI di BNI Life dan BNI Syariah. Namun, Gatot mengatakan BNI baru bersedia melepas sebagian besar kepemilikan sahamnya di BNI Multifinance. “Untuk multifinance, minoritas saja kami bersedia,“ katanya. [ast]
INILAH.COM, Jakarta -Sebuah asuransi asing sudah menawar PT BNI Life Insurance, yang merupakan anak usaha PT BNI (Persero) Tbk dengan harga yang sangat tinggi.
"Sudah ada yang berminat membeli BNI Life dengan harga yang sangat tinggi," ujar seorang sumber yang tidak bersedia disebutkan namanya saat berbincang-bincang dengan INILAH.COM baru-baru ini .
Menurutnya, investor tersebut merupakan salah satu perusahaan asuransi ternama dari sebuah negara besar. Sayangnya, dia tidak bersedia menyebut nama perusahaan asuransi tersebut berikut asal negaranya.
Namun, beberapa waktu lalu, Direktur Utama BNI, Gatot M Suwondo menyampaikan dalam acara Non Deal Road Show yang dilakukan di New York dan Tokyo ada beberapa investor yang menyatakan minatnya untuk membeli anak perusahaan BNI.
"Sekarang investor tersebut sudah dalam tahap 2 dari 8 tahap yang akan dijalani, termasuk melapor ke BI dan Bapepam-LK (krn BNI Tbk)," tutur sumber tersebut.
Sebelumnya diberitakan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk berencana melepas sebagian besar kepemilikan saham di anak perusahaannya. Menurut Gatot, divestasi saham untuk anak-anak perusahaan tersebut dilakukan untuk restrukturisasi perusahaan. Selain BNI Multifinance yang bergerak di sektor pembiayaan kendaraan bermotor, BNI memiliki anak usaha lain seperti PT BNI Life Insurance, PT BNI Sekuritas, dan PT BNI Syariah.
Gatot mengatakan BNI nantinya akan memiliki saham mayoritas dan minoritas di anak-anak perusahaannya. Namun, kepemilikan saham BNI di BNI Sekuritas akan tetap dipertahankan mayoritas.
Demikian halnya dengan kepemilikan BNI di BNI Life dan BNI Syariah. Namun, Gatot mengatakan BNI baru bersedia melepas sebagian besar kepemilikan sahamnya di BNI Multifinance. “Untuk multifinance, minoritas saja kami bersedia,“ katanya. [ast]

Layar46 Forums

Status Layar 46

 
2012 Layar46 | Blogger Templates for HostGator Coupon Code Sponsors: WooThemes Coupon Code, Rockable Press Discount Code