Website Lainnya

Total Tayangan

LAYANAN

* Akses Layar46 Versi Mobile di: http://bit.ly/mPp8D6 * Download Launcher Blackberry Layar46 di: http://bit.ly/n4BNfg

FAST RESPON

SAYA ADA UNTUK ANDA

layar46. Diberdayakan oleh Blogger.

BNI Kucuri Andalan Finance Rp275 Miliar

VIVAnews, 30/09/11  - PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) memberikan fasilitas pinjaman tahap pertama kepada PT Andalan Finance Indonesia (AFI) sebesar Rp275 miliar. Pinjaman itu akan digunakan untuk modal kerja sebesar Rp50 miliar dan Rp225 miliar sebagai pinjaman berjangka (term loan).

Kerja sama itu ditandatangani oleh Presiden Direktur Andalan Finance, Bungai Ongo dan Direktur Corporate Banking BNI, Krisna Suparto. Head of Business BNI, Siwi Peni, mengatakan pinjaman itu memiliki tenor satu tahun.

Bungai Ongon mengatakan, hingga Agustus, Andalan Finance telah membukukan volume pembiayaan baru sekitar Rp1 triliun dan optimistis hingga akhir tahun ini dapat meraih pembiayaan baru sebesar Rp1,5 triliun.

"Tahun depan, kami menargetkan pertumbuhan volume usaha sekitar 30 persen atau Rp2 triliun, yang 50 persen di antaranya berasal dari pembiayaan mobil baru. Mayoritas pembiayaan mobil baru bersumber dari penjualan Toyota melalui Nasmoco Group," lanjutnya.

Selain mendapat pinjaman dari BNI, Andalan Finance tahun ini juga mendapat pinjaman lain dari beberapa bank lokal seperti PT CIMB Niaga Tbk, PT Bank Permata Tbk, dan PT Bank Mandiri Tbk.

"Selama ini, kebutuhan pendanaan usaha kami sebagian besar dari pinjaman perbankan. Jadi, di samping struktur pendanaan, permodalan juga akan kami tingkatkan," tambah dia. (art)
VIVAnews, 30/09/11  - PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) memberikan fasilitas pinjaman tahap pertama kepada PT Andalan Finance Indonesia (AFI) sebesar Rp275 miliar. Pinjaman itu akan digunakan untuk modal kerja sebesar Rp50 miliar dan Rp225 miliar sebagai pinjaman berjangka (term loan).

Kerja sama itu ditandatangani oleh Presiden Direktur Andalan Finance, Bungai Ongo dan Direktur Corporate Banking BNI, Krisna Suparto. Head of Business BNI, Siwi Peni, mengatakan pinjaman itu memiliki tenor satu tahun.

Bungai Ongon mengatakan, hingga Agustus, Andalan Finance telah membukukan volume pembiayaan baru sekitar Rp1 triliun dan optimistis hingga akhir tahun ini dapat meraih pembiayaan baru sebesar Rp1,5 triliun.

"Tahun depan, kami menargetkan pertumbuhan volume usaha sekitar 30 persen atau Rp2 triliun, yang 50 persen di antaranya berasal dari pembiayaan mobil baru. Mayoritas pembiayaan mobil baru bersumber dari penjualan Toyota melalui Nasmoco Group," lanjutnya.

Selain mendapat pinjaman dari BNI, Andalan Finance tahun ini juga mendapat pinjaman lain dari beberapa bank lokal seperti PT CIMB Niaga Tbk, PT Bank Permata Tbk, dan PT Bank Mandiri Tbk.

"Selama ini, kebutuhan pendanaan usaha kami sebagian besar dari pinjaman perbankan. Jadi, di samping struktur pendanaan, permodalan juga akan kami tingkatkan," tambah dia. (art)

BNI Serahkan Kartu Tanda Mahasiswa Baru Unnes

unes.ac.id, 30/09/11 ,PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang Utama (KCU) Semarang melalui Kantor Layanan (KLN) Unnes menyerahkan 7.400 lebih kartu tanda mahasiswa (KTM) kepada mahasiswa baru Unnes.
Secara simbolis, KTM diserahkan oleh Pemimpin BNI KCU Semarang Feri Andajaya didampingi Pemimpin BNI KLN Unnes Hazairin Bakri kepada salah satu mahasiswa baru Unnes, di Kantor BNI KLN Unnes, Kamis (29/9). Pelaksanaannya secara bertahap dan terjadwal untuk masing-masing fakultas.
Menurut Feri, kerjasama antara BNI dan Unnes ini diyakini dapat memberikan nilai tambah bagi kedua pihak dan mampu menggali potensi yang lebih besar dalam pelayanan pada mahasiswa dan civitas akademika Unnes pada umumnya. “Dengan adanya kerjasama ini BNI bertekad meningkatkan layanan bagi civitas akademika Unnes dan masyarakat umum disekitarnya,” ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Feri Andajaya sebagai Pemimpin BNI KCU Semarang mengucapkan terimakasih kepada keluarga besar dan civitas akademika Unnes atas kerjasama yang telah terjalin dengan sangat baik. “Untuk itu BNI bertekad akan melakukan restorasi pelayanan dan teknologi secara terus-menerus agar dapat memberikan layanan melebihi harapan nasabah,” kata Feri
Hazairin Bakri menambahkan, pelayanan penyerahan kartu secara secara terjadwal ini dilaksanakan sebagai bentuk komitment BNI dalam rangka memberikan pelayanan yang unggul (service excellent) kepada seluruh keluarga besar Unnes. Hal tersebut sesuai dengan komitmen manajemen Bank BNI Cabang Semarang untuk menjadikan Bank BNI KCU Semarang, khususnya Kantor Layanan Unnes sebagai Bank-nya keluarga besar Civitas Akademikia Unnes.
“Wujud dari semangat kerjasama tersebut adalah dengan akan dipasangnya logo UNNES pada Backdrop di Banking Hall BNI KLN Unnes, sehingga diharapkan BNI KCU Semarang dan Unnes akan terus berdampingan dan terus bermitra untuk selama-lamanya,” katanya.
Dengan KTM-ATM BNI ini, menurut Bakri akan memberikan kemudahan pelayanan transaksional perbankan kepada seluruh mahasiswa Unnes, mengingat fitur produk pada KTM-ATM BNI tersebut juga mencakup fasilitas layanan e-banking, yaitu bisa melakukan penarikan di mesin ATM BNI diseluruh Indonesia, maupun mesin ATM Bank lain yang berlogo Link dan ATM Bersama. “Selain itu dengan KTM-ATM BNI ini, seluruh Mahasiswa Unnes juga dapat menikmati layanan perbankan melalui Internet Banking, Phone Banking, dan SMS Banking melalui Hand Phone serta dapat dipergunakan sebagai kartu belanja pada tempat belanja yang menyediakan mesin-mesin EDC BNI” Kata Pemimpin KLN Unnes yang gemar menulis kolom Gagasan di Unnes.ac.id.
unes.ac.id, 30/09/11 ,PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang Utama (KCU) Semarang melalui Kantor Layanan (KLN) Unnes menyerahkan 7.400 lebih kartu tanda mahasiswa (KTM) kepada mahasiswa baru Unnes.
Secara simbolis, KTM diserahkan oleh Pemimpin BNI KCU Semarang Feri Andajaya didampingi Pemimpin BNI KLN Unnes Hazairin Bakri kepada salah satu mahasiswa baru Unnes, di Kantor BNI KLN Unnes, Kamis (29/9). Pelaksanaannya secara bertahap dan terjadwal untuk masing-masing fakultas.
Menurut Feri, kerjasama antara BNI dan Unnes ini diyakini dapat memberikan nilai tambah bagi kedua pihak dan mampu menggali potensi yang lebih besar dalam pelayanan pada mahasiswa dan civitas akademika Unnes pada umumnya. “Dengan adanya kerjasama ini BNI bertekad meningkatkan layanan bagi civitas akademika Unnes dan masyarakat umum disekitarnya,” ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Feri Andajaya sebagai Pemimpin BNI KCU Semarang mengucapkan terimakasih kepada keluarga besar dan civitas akademika Unnes atas kerjasama yang telah terjalin dengan sangat baik. “Untuk itu BNI bertekad akan melakukan restorasi pelayanan dan teknologi secara terus-menerus agar dapat memberikan layanan melebihi harapan nasabah,” kata Feri
Hazairin Bakri menambahkan, pelayanan penyerahan kartu secara secara terjadwal ini dilaksanakan sebagai bentuk komitment BNI dalam rangka memberikan pelayanan yang unggul (service excellent) kepada seluruh keluarga besar Unnes. Hal tersebut sesuai dengan komitmen manajemen Bank BNI Cabang Semarang untuk menjadikan Bank BNI KCU Semarang, khususnya Kantor Layanan Unnes sebagai Bank-nya keluarga besar Civitas Akademikia Unnes.
“Wujud dari semangat kerjasama tersebut adalah dengan akan dipasangnya logo UNNES pada Backdrop di Banking Hall BNI KLN Unnes, sehingga diharapkan BNI KCU Semarang dan Unnes akan terus berdampingan dan terus bermitra untuk selama-lamanya,” katanya.
Dengan KTM-ATM BNI ini, menurut Bakri akan memberikan kemudahan pelayanan transaksional perbankan kepada seluruh mahasiswa Unnes, mengingat fitur produk pada KTM-ATM BNI tersebut juga mencakup fasilitas layanan e-banking, yaitu bisa melakukan penarikan di mesin ATM BNI diseluruh Indonesia, maupun mesin ATM Bank lain yang berlogo Link dan ATM Bersama. “Selain itu dengan KTM-ATM BNI ini, seluruh Mahasiswa Unnes juga dapat menikmati layanan perbankan melalui Internet Banking, Phone Banking, dan SMS Banking melalui Hand Phone serta dapat dipergunakan sebagai kartu belanja pada tempat belanja yang menyediakan mesin-mesin EDC BNI” Kata Pemimpin KLN Unnes yang gemar menulis kolom Gagasan di Unnes.ac.id.

BNI Denpasar jajaki pembiayaan rumah murah Jamsostek

DENPASAR: PT Bank Negara Indonesia Persero Tbk kantor wilayah Denpasar merampungkan kerjasama terkait pembiayaan sedikitnya 800 unit rumah murah untuk non pegawai negeri sipil dengan PT Jamsostek.

Pemimpin wilayah BNI Denpasar, Johnny Tampubolon mengatakan uaya itu dilakukan untuk menggenjot pembiayaan dari sektor konsumsi. Pada penentuan skema pembiayaan masih dalam tahap finalisasi. “Skema ini dikhusukan untuk pegawai/karyawan non-PNS,” katanya keada Bisnis, hari ini.

Jamsostek, kata dia, akan menjajaki seluruh nasabah terkait kemampuan bayar angsuran dan penetapan lokasi perumahan. Diproyeksikan, Jamsostek akan memberiakan bantuan uang muka untuk 800 nasabah. “Selanjutnya sebagai fasilitator pembiayaan, BNI akan menjajaki untuk pembiayaan lanjutan.”

Pada titik lokasi perumahan, kata dia, BNI dan sejumlah perbankan lain yang turut memberikan fasilitas pembiayaan akan menentukan bersama Jamsostek. Namun, BNI masih belum memasang target realisasi pembiayaan rumah murah ini.“Akan ada pertemuan mendatang terkait penetuan lokasi dan finalisasi skema.”

Pada target realisasi, lanjut dia,
DENPASAR: PT Bank Negara Indonesia Persero Tbk kantor wilayah Denpasar merampungkan kerjasama terkait pembiayaan sedikitnya 800 unit rumah murah untuk non pegawai negeri sipil dengan PT Jamsostek.

Pemimpin wilayah BNI Denpasar, Johnny Tampubolon mengatakan uaya itu dilakukan untuk menggenjot pembiayaan dari sektor konsumsi. Pada penentuan skema pembiayaan masih dalam tahap finalisasi. “Skema ini dikhusukan untuk pegawai/karyawan non-PNS,” katanya keada Bisnis, hari ini.

Jamsostek, kata dia, akan menjajaki seluruh nasabah terkait kemampuan bayar angsuran dan penetapan lokasi perumahan. Diproyeksikan, Jamsostek akan memberiakan bantuan uang muka untuk 800 nasabah. “Selanjutnya sebagai fasilitator pembiayaan, BNI akan menjajaki untuk pembiayaan lanjutan.”

Pada titik lokasi perumahan, kata dia, BNI dan sejumlah perbankan lain yang turut memberikan fasilitas pembiayaan akan menentukan bersama Jamsostek. Namun, BNI masih belum memasang target realisasi pembiayaan rumah murah ini.“Akan ada pertemuan mendatang terkait penetuan lokasi dan finalisasi skema.”

Pada target realisasi, lanjut dia,

BNI Team Building Divisi Remedial and Recovery di Thailand

Layar46, Thailand 25/09/2011,
BNI Team Building Divisi RRC dan RRM yang diadakan pada tanggal 23-25 September 2011 di Thailand dan dihadiri oleh 186 peserta dari seluruh Indonesia. Team Building ini mengundang motivator dan business trainer muda bernama Eloy Zalukhu, seorang  penulis buku " Life Success Triangle" : 25 Inspirasi Sukses Untuk Membantu Anda Meraih Hasil Terbaik Dalam Karir dan Kehidupan Pribadi, dengan cara melaksanakan 3 pilar kesuksesan sejati. Pilar pertama Personal Mastery, yaitu kemampuan mengelola dan mengarahkan diri sendiri.Pilar kedua adalah Interpersonal Mastery, yaitu kemampuan membangun dan mengelola hubungan dengan orang lain atau sesama. dan Pilar Ketiga adalah Spiritual Mastery, yaitu pemahaman yang benar dan disertai dengan kesungguhan dalam realisasi dengan Tuhan sebagai pencipta dan pemelihara alam semesta. Jika ketiga pilar tsb berjalan seimbang, maka kehidupan baik muncul dlm bentuk yang paling sempurna.

Pada hari Minggu, Tgl 25 September 2011 juga diadakan pertemuan antara Pemimpin Divisi RR, ibu Rudiana dengan team dari Divisi RRM, pada kesempatan tersebut disampaikan adanya tujuan Team Building ini, yaitu untuk membangun team kerja yang solid dengan cara mempertemukan seluruh RR dari seluruh wilayah di Indonesia agar saling mengenal dan dapat bertukar pengalaman dan permasalahan kredit macet di daerah mereka masing-masing, sehingga nantinya dapat bekerjasama apabila nantinya disuatu unit memiliki permasalahan dengan asset dan jaminan debitur macet yang berada di daerah lain. Team RR daerah dapat saling membantu menawarkan asset tersebut sehingga dapat saling membantu dalam pencapaian target recovery. Team Building ini juga dilakukan untuk memotivasi para pegawai dalam pencapaian target 2011 dan 2012 dan bukan merupakan reward atas hasil pencapaian di tahun sebelumnya. (dilaporkan : Shinta, RR SKC Bandar Lampung) http://www.layar46.co.cc
Layar46, Thailand 25/09/2011,
BNI Team Building Divisi RRC dan RRM yang diadakan pada tanggal 23-25 September 2011 di Thailand dan dihadiri oleh 186 peserta dari seluruh Indonesia. Team Building ini mengundang motivator dan business trainer muda bernama Eloy Zalukhu, seorang  penulis buku " Life Success Triangle" : 25 Inspirasi Sukses Untuk Membantu Anda Meraih Hasil Terbaik Dalam Karir dan Kehidupan Pribadi, dengan cara melaksanakan 3 pilar kesuksesan sejati. Pilar pertama Personal Mastery, yaitu kemampuan mengelola dan mengarahkan diri sendiri.Pilar kedua adalah Interpersonal Mastery, yaitu kemampuan membangun dan mengelola hubungan dengan orang lain atau sesama. dan Pilar Ketiga adalah Spiritual Mastery, yaitu pemahaman yang benar dan disertai dengan kesungguhan dalam realisasi dengan Tuhan sebagai pencipta dan pemelihara alam semesta. Jika ketiga pilar tsb berjalan seimbang, maka kehidupan baik muncul dlm bentuk yang paling sempurna.

Pada hari Minggu, Tgl 25 September 2011 juga diadakan pertemuan antara Pemimpin Divisi RR, ibu Rudiana dengan team dari Divisi RRM, pada kesempatan tersebut disampaikan adanya tujuan Team Building ini, yaitu untuk membangun team kerja yang solid dengan cara mempertemukan seluruh RR dari seluruh wilayah di Indonesia agar saling mengenal dan dapat bertukar pengalaman dan permasalahan kredit macet di daerah mereka masing-masing, sehingga nantinya dapat bekerjasama apabila nantinya disuatu unit memiliki permasalahan dengan asset dan jaminan debitur macet yang berada di daerah lain. Team RR daerah dapat saling membantu menawarkan asset tersebut sehingga dapat saling membantu dalam pencapaian target recovery. Team Building ini juga dilakukan untuk memotivasi para pegawai dalam pencapaian target 2011 dan 2012 dan bukan merupakan reward atas hasil pencapaian di tahun sebelumnya. (dilaporkan : Shinta, RR SKC Bandar Lampung) http://www.layar46.co.cc

BNI Hadir di World Batik Summit 2011

Layar46, Jakarta 28/09/2011, Hari ini Pembukaan World Batik Summit 2011 diresmikan langsung oleh Presiden RI Bpk Susilo Bambang Yudhoyono didampingi Ibu Negara Ibu Ani Yudhoyono. Perusahaan kita sebagai Bank yang peduli terhadap usaha yang melestarikan budaya bangsa ini ikut berpartisipasi dengan Stand yang berisi Batik Binaan BNI

Seperti dikatakan koresponden Layar46 Saudara Dodi Iriawan dari Bisnis Merchant BSK , akan ada 617 negara yang berpartisipasi dalam pameran ini. Pameran ini, kata Doddy, akan memfasilitasi pertukaran pengetahuan dalam teknik memproduksi dan bagaimana memasarkan batik.

Selain itu, akan ada dua agenda acara utama dalam World Batik Summit, yaitu World Batik Conference dan World Batik Exhibition.

Doddy juga menerangkan bahwa akan ada 9 orang ahli batik dari luar negeri dan 3 dari Indonesia yang akan memandu perhalatan besar ini

BSK sendiri ketika berpartisipasi  memasarkan beberapa produk BSK,VP Marketing BNI Divisi Bisnis Kartu Ahmad Tameem sendiri ketika diwawancara beberapa wartawan menjelaskan tentang Kartu Affinity dan Co-Branding, "Kerja sama affinity kartu kredit lebih banyak ke universitas, sementara untuk co-branding baru tiga, di antaranya WWF, Kadin Jaya dan Persatuan Perusahaan Real Estat Indonesia (REI). Mungkin ada dua sampai tiga lagi," ujarnya di sela-sela acara World Batik Summit 2011 di JCC, Jakarta, Rabu (28/9/2011).

Menurut Ahmad, dari segi sales volume sumbangan kartu kredit affinity dan co-branding memang masih kecil yaitu sekira 5-10 persen. Kebanyakan sales volume, kata dia, masih didominasi kartu kredit reguler seperti kartu gold, platinum serta titanium.

Untuk suku bunga, kartu gold dipatok sekira 2,95 persen per bulan dan platinum dan titanium sekira 3,25 persen per bulan. "Jadi lebih banyak di kartu kredit reguler seperti gold. Untuk kartu platinum dan titanium dari segi sales baru 26 persen," ujarnya. (www.layar46.co.cc)
Layar46, Jakarta 28/09/2011, Hari ini Pembukaan World Batik Summit 2011 diresmikan langsung oleh Presiden RI Bpk Susilo Bambang Yudhoyono didampingi Ibu Negara Ibu Ani Yudhoyono. Perusahaan kita sebagai Bank yang peduli terhadap usaha yang melestarikan budaya bangsa ini ikut berpartisipasi dengan Stand yang berisi Batik Binaan BNI

Seperti dikatakan koresponden Layar46 Saudara Dodi Iriawan dari Bisnis Merchant BSK , akan ada 617 negara yang berpartisipasi dalam pameran ini. Pameran ini, kata Doddy, akan memfasilitasi pertukaran pengetahuan dalam teknik memproduksi dan bagaimana memasarkan batik.

Selain itu, akan ada dua agenda acara utama dalam World Batik Summit, yaitu World Batik Conference dan World Batik Exhibition.

Doddy juga menerangkan bahwa akan ada 9 orang ahli batik dari luar negeri dan 3 dari Indonesia yang akan memandu perhalatan besar ini

BSK sendiri ketika berpartisipasi  memasarkan beberapa produk BSK,VP Marketing BNI Divisi Bisnis Kartu Ahmad Tameem sendiri ketika diwawancara beberapa wartawan menjelaskan tentang Kartu Affinity dan Co-Branding, "Kerja sama affinity kartu kredit lebih banyak ke universitas, sementara untuk co-branding baru tiga, di antaranya WWF, Kadin Jaya dan Persatuan Perusahaan Real Estat Indonesia (REI). Mungkin ada dua sampai tiga lagi," ujarnya di sela-sela acara World Batik Summit 2011 di JCC, Jakarta, Rabu (28/9/2011).

Menurut Ahmad, dari segi sales volume sumbangan kartu kredit affinity dan co-branding memang masih kecil yaitu sekira 5-10 persen. Kebanyakan sales volume, kata dia, masih didominasi kartu kredit reguler seperti kartu gold, platinum serta titanium.

Untuk suku bunga, kartu gold dipatok sekira 2,95 persen per bulan dan platinum dan titanium sekira 3,25 persen per bulan. "Jadi lebih banyak di kartu kredit reguler seperti gold. Untuk kartu platinum dan titanium dari segi sales baru 26 persen," ujarnya. (www.layar46.co.cc)

Kembangkan Deposit Pledge : BNI Syariah Kerjasama PLN Batam

iB Era Muslim, 21/09/11 PT BNI Syariah melakukan kerjasama dengan PT Pembangkit Listrik Negara (PLN) Cabang Batam. Kerjasama ini dilakukan untuk lebih mengembangkan deposit pledge. Model kerjasama yang akan diberikan BNI Syariah dalam bentuk uang jaminan langsung (UJL) nasabah PLN Batam kemudian memberikan talangan pembiayaan jika terjadi tunggakan pembayaran.Hal tersebut dijelaskan oleh Rizqullah selaku Direktur Utama BNI Syariah.
“Kerjasama yang dilakukan ini menggunakan akad wakala bi ujrah , dimana BNI Syariah menjadi wakil pelanggan yang nantinya akan menerima fee atau ujrah,”jelas Rizqullah kepada wartawan  usai penandatangan kerjasama di Lantai 32 Gedung BNI Jakarta, Senin (19/9).
Rizqullah menyatakan diharapkan melalui kerjasama dalam penjaminan akan berkontribusi bagi ekspansi pembiayaan sebesar Rp 200 miliar per tahunnya.
Selain berkerjasama dalam pengembangan deposit pledge, BNI Syariah juga bekerjasama dalam pembiayaan Lending  Work Capital (LWC) dan cash management dengan PLN Batam.
Sementara itu , Direktur Keuangan PLN Cabang Batam , Ardian Cholid  mengatakan bahwa pelanggan baru akan menjadi target pasar kemitraan ini disebabkan saat pemasangan sambungan listrik pertama, pelanggan tidak hanya dikenai biaya ganti investasi tetapi juga memberi jaminan langganan selama tiga bulan pemakaian.
“Dikarenakan saat pemasangan sambungan listrik pertama selain pelanggan dikenakan biaya ganti investasi, pelanggan juga harus member jaminan langganan untuk menutupi pemakaian selama tiga bulan digunakan. Pelanggan inilah yang nantinya akan dibantu oleh BNI Syariah. Apalagi jika pelanggan PLN Batam menunggak pembayaran, uang tersebut akan ditutupi melalui talangan dari BNI Syariah,” jelas Ardian mendetail.(hr)
iB Era Muslim, 21/09/11 PT BNI Syariah melakukan kerjasama dengan PT Pembangkit Listrik Negara (PLN) Cabang Batam. Kerjasama ini dilakukan untuk lebih mengembangkan deposit pledge. Model kerjasama yang akan diberikan BNI Syariah dalam bentuk uang jaminan langsung (UJL) nasabah PLN Batam kemudian memberikan talangan pembiayaan jika terjadi tunggakan pembayaran.Hal tersebut dijelaskan oleh Rizqullah selaku Direktur Utama BNI Syariah.
“Kerjasama yang dilakukan ini menggunakan akad wakala bi ujrah , dimana BNI Syariah menjadi wakil pelanggan yang nantinya akan menerima fee atau ujrah,”jelas Rizqullah kepada wartawan  usai penandatangan kerjasama di Lantai 32 Gedung BNI Jakarta, Senin (19/9).
Rizqullah menyatakan diharapkan melalui kerjasama dalam penjaminan akan berkontribusi bagi ekspansi pembiayaan sebesar Rp 200 miliar per tahunnya.
Selain berkerjasama dalam pengembangan deposit pledge, BNI Syariah juga bekerjasama dalam pembiayaan Lending  Work Capital (LWC) dan cash management dengan PLN Batam.
Sementara itu , Direktur Keuangan PLN Cabang Batam , Ardian Cholid  mengatakan bahwa pelanggan baru akan menjadi target pasar kemitraan ini disebabkan saat pemasangan sambungan listrik pertama, pelanggan tidak hanya dikenai biaya ganti investasi tetapi juga memberi jaminan langganan selama tiga bulan pemakaian.
“Dikarenakan saat pemasangan sambungan listrik pertama selain pelanggan dikenakan biaya ganti investasi, pelanggan juga harus member jaminan langganan untuk menutupi pemakaian selama tiga bulan digunakan. Pelanggan inilah yang nantinya akan dibantu oleh BNI Syariah. Apalagi jika pelanggan PLN Batam menunggak pembayaran, uang tersebut akan ditutupi melalui talangan dari BNI Syariah,” jelas Ardian mendetail.(hr)

Nasabah BNI Peroleh Toyota Fortuner

MAKASSAR, FAJAR 27/09/11 -- BNI kembali menyerahkan 1 unit Toyota Fortuner kepada nasabah setianya. Penyerahan mobil Toyota Fortuner ini dilakukan Senin kemarin,  pada acara Rezeki BNI Taplus (RBT) periode III. Nasabah yang beruntung mendapatkan Toyota Fortuner atas nama A Rezky Ekawati, nasabah BNI Cabang Makassar.

Penyerahan hadiah dilakukan oleh Danny Alogo sebagai Head of Consumer and Retail BNI Wilayah Makassar, di Banking Hall Kantor BNI Cabang Utama Makassar, kemarin.  "Ini merupakan salah satu wujud apresiasi BNI terhadap nasabah setianya," ujar Danny.

Dijelaskan, untuk menjadi pemenang Rejeki BNI Taplus, bisa siapa saja tanpa adanya batasan. Rejeki BNI Taplus ini masih berlangsung hingga periode Juni 2012. "Jadi tunggu apalagi, ayo ramai-ramai menjadi nasabah BNI dan berkesempatan untuk mendapatkan berbagai macam hadiah istimewa, dan yang paling penting bahwa untuk setiap hadiah pajak sudah di tanggung oleh BNI," tandas Danny Alogo. (una)
MAKASSAR, FAJAR 27/09/11 -- BNI kembali menyerahkan 1 unit Toyota Fortuner kepada nasabah setianya. Penyerahan mobil Toyota Fortuner ini dilakukan Senin kemarin,  pada acara Rezeki BNI Taplus (RBT) periode III. Nasabah yang beruntung mendapatkan Toyota Fortuner atas nama A Rezky Ekawati, nasabah BNI Cabang Makassar.

Penyerahan hadiah dilakukan oleh Danny Alogo sebagai Head of Consumer and Retail BNI Wilayah Makassar, di Banking Hall Kantor BNI Cabang Utama Makassar, kemarin.  "Ini merupakan salah satu wujud apresiasi BNI terhadap nasabah setianya," ujar Danny.

Dijelaskan, untuk menjadi pemenang Rejeki BNI Taplus, bisa siapa saja tanpa adanya batasan. Rejeki BNI Taplus ini masih berlangsung hingga periode Juni 2012. "Jadi tunggu apalagi, ayo ramai-ramai menjadi nasabah BNI dan berkesempatan untuk mendapatkan berbagai macam hadiah istimewa, dan yang paling penting bahwa untuk setiap hadiah pajak sudah di tanggung oleh BNI," tandas Danny Alogo. (una)

BNI Peroleh Saham dari Indonesia Paradise Island

IMQ, Jakarta —  PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) akan memeroleh saham milik PT Indonesian Paradise Property Tbk yang berada di PT Indonesian Paradise Island (IPI) sebagai jaminan atas pinjaman yang diperoleh anak usaha perseroan.

Berdasarkan informasi perseroan dalam keterbukaan bursa, Senin (22/8), IPI merupakan anak perseroan dengan persentase kepemilikan saham sebesar 55%.

Pemberian fasilitas pinjaman kepada IPO berupa kredit investasi dengan pagu kredit maksimum Rp463,838 miliar. Pemberian fasilitas pinjaman ini dengan tujuan membiayai pembangunan Sahid Kuta Lifestyle Resort, yang terdiri atas Hotel Sheraton Bali Kuta Resort dan Lifestyle Center beachwalk di Bali dengan jangka waktu 90 bulan terhitung sejak 13 Desember 2010 sampai dengan 12 Juni 2018 dengan masa tenggang pembayaran angsuran selama 27 bulan.

Untuk itu, pemegang saham diminta untuk menjaminkan perusahaan senilai persentase kepemilikan saham perseroan di IPO terhadap pagu kredit maksimum sebesar Rp255,111 miliar, komitmen untuk memenuhi pembiayaan pengoperasian proyek, dan gadai atas seluruh milik perseroan dalam IPI senilai Rp134,566 miliar.

Rencana perseroan menjadi syarat bagi BNI dalam memberikan pinjaman untuk mendanai pengembangan usaha IPI, yaitu membangun sebuah hotel bintang lima yang akan dilengkapi dengan sebuah pusat perbelanjaan dengan konsep Lifestyle Center yang menjadi satu kesatuan dengan hotel yang sudah ada.

Pada saat pembangunan selesai, pendapatan IPI akan mengalami peningkatan yang akan berdampak pada kenaikan pendapatan perseroan juga
IMQ, Jakarta —  PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) akan memeroleh saham milik PT Indonesian Paradise Property Tbk yang berada di PT Indonesian Paradise Island (IPI) sebagai jaminan atas pinjaman yang diperoleh anak usaha perseroan.

Berdasarkan informasi perseroan dalam keterbukaan bursa, Senin (22/8), IPI merupakan anak perseroan dengan persentase kepemilikan saham sebesar 55%.

Pemberian fasilitas pinjaman kepada IPO berupa kredit investasi dengan pagu kredit maksimum Rp463,838 miliar. Pemberian fasilitas pinjaman ini dengan tujuan membiayai pembangunan Sahid Kuta Lifestyle Resort, yang terdiri atas Hotel Sheraton Bali Kuta Resort dan Lifestyle Center beachwalk di Bali dengan jangka waktu 90 bulan terhitung sejak 13 Desember 2010 sampai dengan 12 Juni 2018 dengan masa tenggang pembayaran angsuran selama 27 bulan.

Untuk itu, pemegang saham diminta untuk menjaminkan perusahaan senilai persentase kepemilikan saham perseroan di IPO terhadap pagu kredit maksimum sebesar Rp255,111 miliar, komitmen untuk memenuhi pembiayaan pengoperasian proyek, dan gadai atas seluruh milik perseroan dalam IPI senilai Rp134,566 miliar.

Rencana perseroan menjadi syarat bagi BNI dalam memberikan pinjaman untuk mendanai pengembangan usaha IPI, yaitu membangun sebuah hotel bintang lima yang akan dilengkapi dengan sebuah pusat perbelanjaan dengan konsep Lifestyle Center yang menjadi satu kesatuan dengan hotel yang sudah ada.

Pada saat pembangunan selesai, pendapatan IPI akan mengalami peningkatan yang akan berdampak pada kenaikan pendapatan perseroan juga

5 pejabat BNI Medan resmi tersangka

MEDAN, Harian Waspada 23/09/11 - Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara menetapkan lima orang tersangka dalam penyaluran kredit bermasalah senilai Rp129 miliar di BNI 46 Cabang Jalan Pemuda Medan.

Asisten Pidana Khusus (Aspidsus) Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sumatera Utara, Mansyur kepada wartawan di Medan, Kamis, mengatakan penetapan kelima tersangka itu berdasarkan gelar perkara yang dilaksanakan di Kejaksaan Agung (Kejagung) belum lama ini.

Kelima orang yang sebelumnya status saksi itu, menurut dia, ditingkatkan menjadi tersangka, ini juga berdasarkan hasil pemeriksaan yang dilakukan Kejati Sumut  terhadap saks-saksi.

"Jadi ada dua puluh orang lebih saksi yang kita periksa dalam kasus dugaan penyalahgunaan kredit yang terjadi di BNI 46 itu, dan ini dinilai merugikan keuangan negara," katanya.

Dia mengatakan, penetapan status tersangka bagi mereka yang diduga terlibat dalam penyaluran kredit BNI 46 itu, jelas berdasarkan kajian yang dilakukan pihak penyidik dari Kejati Sumut.

"Kelima tersangka itu akan tetap kita panggil dan mintai keterangan berkaitan kasus penyalahgunaan penyaluran kredit bernilai ratusan miliar rupiah itu," katanya.

Sementara itu, Kasi Pidsus Kejati Sumut, Jufri Nasution mengatakan,  kelima yang ditetapkan tersangka, yakni RDT (Pimpinan BNI SKM Medan), TI (Manajer BNI), DA (Pimpinan Kelompok Pemasukan Bisnis), SH ( Kantor Jasa Pelayanan Publik dan BH (Pimpinan PT Bahari Dwi Kencana).

Dia mengatakan, kelima tersangka akan diperiksa untuk keperluan penyidikan yang dilakukan Pidsus Kejati Sumut. "Kita akan secepatnya menyelesaikan kasus kredit bermasalah yang terjadi di BNI 46 Jalan Pemuda Medan," katanya.

Kasus dugaan penyimpangan dalam pencairan kredit, setelah pihak kejaksaan mendapatkan laporan permohonan pencairan dana yang diajukan oleh PT Bahari Dwi Kencana kepada BNI 46 Cabang Medan sebesar Rp133 miliar.
   
Penyidik kejaksaan menduga, bahwa proses dan izin kelengkapannya tidak benar, tetapi permohonan tersebut tetap diproses serta dianalisa pada Sentra Kredit Menengah (SKM) BNI 46 wilayah Medan.
MEDAN, Harian Waspada 23/09/11 - Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara menetapkan lima orang tersangka dalam penyaluran kredit bermasalah senilai Rp129 miliar di BNI 46 Cabang Jalan Pemuda Medan.

Asisten Pidana Khusus (Aspidsus) Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sumatera Utara, Mansyur kepada wartawan di Medan, Kamis, mengatakan penetapan kelima tersangka itu berdasarkan gelar perkara yang dilaksanakan di Kejaksaan Agung (Kejagung) belum lama ini.

Kelima orang yang sebelumnya status saksi itu, menurut dia, ditingkatkan menjadi tersangka, ini juga berdasarkan hasil pemeriksaan yang dilakukan Kejati Sumut  terhadap saks-saksi.

"Jadi ada dua puluh orang lebih saksi yang kita periksa dalam kasus dugaan penyalahgunaan kredit yang terjadi di BNI 46 itu, dan ini dinilai merugikan keuangan negara," katanya.

Dia mengatakan, penetapan status tersangka bagi mereka yang diduga terlibat dalam penyaluran kredit BNI 46 itu, jelas berdasarkan kajian yang dilakukan pihak penyidik dari Kejati Sumut.

"Kelima tersangka itu akan tetap kita panggil dan mintai keterangan berkaitan kasus penyalahgunaan penyaluran kredit bernilai ratusan miliar rupiah itu," katanya.

Sementara itu, Kasi Pidsus Kejati Sumut, Jufri Nasution mengatakan,  kelima yang ditetapkan tersangka, yakni RDT (Pimpinan BNI SKM Medan), TI (Manajer BNI), DA (Pimpinan Kelompok Pemasukan Bisnis), SH ( Kantor Jasa Pelayanan Publik dan BH (Pimpinan PT Bahari Dwi Kencana).

Dia mengatakan, kelima tersangka akan diperiksa untuk keperluan penyidikan yang dilakukan Pidsus Kejati Sumut. "Kita akan secepatnya menyelesaikan kasus kredit bermasalah yang terjadi di BNI 46 Jalan Pemuda Medan," katanya.

Kasus dugaan penyimpangan dalam pencairan kredit, setelah pihak kejaksaan mendapatkan laporan permohonan pencairan dana yang diajukan oleh PT Bahari Dwi Kencana kepada BNI 46 Cabang Medan sebesar Rp133 miliar.
   
Penyidik kejaksaan menduga, bahwa proses dan izin kelengkapannya tidak benar, tetapi permohonan tersebut tetap diproses serta dianalisa pada Sentra Kredit Menengah (SKM) BNI 46 wilayah Medan.

Indikasi Penyimpangan di BNI Medan, Kejatisu Tetapkan Empat Tersangka

Medan, (Harian Analisa 23/09/11). Terkait adanya indikasi penyimpangan di BNI Cabang Medan, Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara (Kejatisu) kembali menetapkan tiga tersangka baru. Sebelumnya, Kejatisu telah menetapkan Pimpinan SKM BNI Medan, Drs R, sebagai tersangka kasus ini.
Dengan demikian, sudah empat tersangka ditetapkan dalam kasus penyaluran kredit bermasalah sebesar Rp129 miliar ini. Bahkan tidak tertutup kemungkinan, jumlah tersangkanya bertambah karena kasus ini masih terus didalami.

Asisten Intelijen (Asintel) Kejatisu, Andar Perdana Widiyatomo, bersama Asisten Pidana Khusus (Aspidsus), Mansur Zeini, Kasi Penerangan Hukum/Humas, Edi Irsan, Kasidik Pidsus, Jufri, dalam paparannya kepada wartawan di Kantor Kejatisu, Jalan AH Nasution, Medan, Kamis (22/9) mengatakan, hasil ekspos kasus penyaluran kredit fiktif BNI Medan ini bersama Kejaksaan Agung (Kejagung) di Jakarta, sebelumnya masih dalam penyidikan kini menjadi penuntutan. Selanjutnya tim pidsus yang menindaklanjuti kasus ini, dan melakukan berkas-berkas tuntutan terhadap para tersangka dan mencari orang yang terlibat kasus itu.

Sementara Mansur Zeini menambahkan, dalam penyidikan kasus ini 27 saksi diperiksa baik dari pejabat dan pegawai BNI Medan dan pusat, apresial, akuntan publik, berikut pihak dari BI Medan dan Bank Mandiri.

Selain Pimpinan SKM BNI Medan, Drs R menjadi tersangka, tiga tersangka lainnya yakni dari Apresial berinisial Msh, Relationship Manager BNI Sentra Kredit Menengah (SKM) Medan, TI, dan Direktur PT Bahana Dwi Kencana Lestari (BDKL), BH.

Mansur menjelaskan, dalam kasus ini awalnya Direktur PT BDKL mengajukan kredit sebesar Rp133 miliar ke BNI SKM Medan, namun disetujui Rp129 miliar.

Hanya saja yang menjadi masalah bukanlah penyaluran kreditnya atau telah terjadi kredit macet, melainkan adanya indikasi penyimpangan dalam penyaluran dana pinjaman itu.

Terdapat empat persoalan dalam penyaluran kredit dari BNI ke PT BDKL, salah satunya pembiayaan pembelian kebun sawit (sebagai jaminan) dianggap fiktif. Sebab saat dana keluar, ternyata tidak ada pembelian objek yang dibeli dan tidak ada objek yang dapat dijadikan jaminan. Lalu, Kredit Take Over antara Bank Mandiri dengan BNI setelah diselidiki juga tidak ada.

Selanjutnya, adanya penyaluran kredit refinancing dalam pembangunan atau perawatan pabrik kelapa sawit (PKS). Tapi setelah diselidiki hal itu juga tidak ada. "Ini juga sudah kita ekspos di Kejagung Rabu kemarin (21/9)," sebut Mansur. (dn)
Medan, (Harian Analisa 23/09/11). Terkait adanya indikasi penyimpangan di BNI Cabang Medan, Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara (Kejatisu) kembali menetapkan tiga tersangka baru. Sebelumnya, Kejatisu telah menetapkan Pimpinan SKM BNI Medan, Drs R, sebagai tersangka kasus ini.
Dengan demikian, sudah empat tersangka ditetapkan dalam kasus penyaluran kredit bermasalah sebesar Rp129 miliar ini. Bahkan tidak tertutup kemungkinan, jumlah tersangkanya bertambah karena kasus ini masih terus didalami.

Asisten Intelijen (Asintel) Kejatisu, Andar Perdana Widiyatomo, bersama Asisten Pidana Khusus (Aspidsus), Mansur Zeini, Kasi Penerangan Hukum/Humas, Edi Irsan, Kasidik Pidsus, Jufri, dalam paparannya kepada wartawan di Kantor Kejatisu, Jalan AH Nasution, Medan, Kamis (22/9) mengatakan, hasil ekspos kasus penyaluran kredit fiktif BNI Medan ini bersama Kejaksaan Agung (Kejagung) di Jakarta, sebelumnya masih dalam penyidikan kini menjadi penuntutan. Selanjutnya tim pidsus yang menindaklanjuti kasus ini, dan melakukan berkas-berkas tuntutan terhadap para tersangka dan mencari orang yang terlibat kasus itu.

Sementara Mansur Zeini menambahkan, dalam penyidikan kasus ini 27 saksi diperiksa baik dari pejabat dan pegawai BNI Medan dan pusat, apresial, akuntan publik, berikut pihak dari BI Medan dan Bank Mandiri.

Selain Pimpinan SKM BNI Medan, Drs R menjadi tersangka, tiga tersangka lainnya yakni dari Apresial berinisial Msh, Relationship Manager BNI Sentra Kredit Menengah (SKM) Medan, TI, dan Direktur PT Bahana Dwi Kencana Lestari (BDKL), BH.

Mansur menjelaskan, dalam kasus ini awalnya Direktur PT BDKL mengajukan kredit sebesar Rp133 miliar ke BNI SKM Medan, namun disetujui Rp129 miliar.

Hanya saja yang menjadi masalah bukanlah penyaluran kreditnya atau telah terjadi kredit macet, melainkan adanya indikasi penyimpangan dalam penyaluran dana pinjaman itu.

Terdapat empat persoalan dalam penyaluran kredit dari BNI ke PT BDKL, salah satunya pembiayaan pembelian kebun sawit (sebagai jaminan) dianggap fiktif. Sebab saat dana keluar, ternyata tidak ada pembelian objek yang dibeli dan tidak ada objek yang dapat dijadikan jaminan. Lalu, Kredit Take Over antara Bank Mandiri dengan BNI setelah diselidiki juga tidak ada.

Selanjutnya, adanya penyaluran kredit refinancing dalam pembangunan atau perawatan pabrik kelapa sawit (PKS). Tapi setelah diselidiki hal itu juga tidak ada. "Ini juga sudah kita ekspos di Kejagung Rabu kemarin (21/9)," sebut Mansur. (dn)

BNI Denpasar genjot dana murah 72%

Bisnis Indonesia 25/09/2011: PT Bank Negara Indonesia Persero Tbk kantor wilayah Denpasar menggenjot hingga 72,30% komposisi dana murah pada kelolaan dana pihak ketiga hingga akhir periode 2011.

Pemimpin wilayah BNI Denpasar Johnny Tampubolon mengatakan target dana kelolaan murah yang bersumber dari giro dan tabungan akan terus digenjot hingga akhir semester II/2011. Saat ini, tercatat komposisi dana murah sudah mencapai 71,70%.

"Pada tingginya porsi dana murah, perbankan negara akan dapat berupaya lebih untuk pembiayaan infrastruktur," katanya kepada Bisnis, akhir pekan lalu.

Per Agustus 2011, porsi kelolaan dana pihak ketiga BNI wilayah Denpasar tercatat sebanyak Rp7,70 triliun dari target Rp8,25 triliun.

Selain dapat memperlancar pembiayaan negara, tingginya porsi dana murah dipastikan perusahaan dapat menekan biaya. "Serta menaikkan bargain pada lending rate."

Pada penyaluran kredit wilayahnya di Provinsi Bali dan Nusa Tenggara, kata dia, tercatat sebesar Rp3,40 triliun atau 93,66% pada semester I/2011, kurang dari target semester yang mencapai Rp3,63 triliun.

Pada laporan kinerja BNI Denpasar beberapa waktu lalu, kredit konsumsi menempati angka tertinggi dengan Rp1,36 triliun atau naik 40,64% dibanding periode yang sama 2010 dan diikuti oleh kredit usaha kecil seebesar Rp1,26 triliun yang naik 12,04% dibanding semester I/2010. Adapun pada pemenuhan kredit, perusahaan perbankan yang didirikan pada 1946 ini menyalurkan kredit menengah sebanyak Rp785 miliar.

Namun secara keseluruhan, kredit yang disalurkan mengalami kenaikan sebanyak 22,87% dibanding periode semester I/2010 yang hanya menyalurkan kredit sebanyak Rp2,77 triliun. "Pada semester II/2011 perseroan akan menggenjot kredit di sektor usaha kecil dan menengah/UKM dengan maksial plafon Rp100 miliar," kata Johnny. (21/tw)
Bisnis Indonesia 25/09/2011: PT Bank Negara Indonesia Persero Tbk kantor wilayah Denpasar menggenjot hingga 72,30% komposisi dana murah pada kelolaan dana pihak ketiga hingga akhir periode 2011.

Pemimpin wilayah BNI Denpasar Johnny Tampubolon mengatakan target dana kelolaan murah yang bersumber dari giro dan tabungan akan terus digenjot hingga akhir semester II/2011. Saat ini, tercatat komposisi dana murah sudah mencapai 71,70%.

"Pada tingginya porsi dana murah, perbankan negara akan dapat berupaya lebih untuk pembiayaan infrastruktur," katanya kepada Bisnis, akhir pekan lalu.

Per Agustus 2011, porsi kelolaan dana pihak ketiga BNI wilayah Denpasar tercatat sebanyak Rp7,70 triliun dari target Rp8,25 triliun.

Selain dapat memperlancar pembiayaan negara, tingginya porsi dana murah dipastikan perusahaan dapat menekan biaya. "Serta menaikkan bargain pada lending rate."

Pada penyaluran kredit wilayahnya di Provinsi Bali dan Nusa Tenggara, kata dia, tercatat sebesar Rp3,40 triliun atau 93,66% pada semester I/2011, kurang dari target semester yang mencapai Rp3,63 triliun.

Pada laporan kinerja BNI Denpasar beberapa waktu lalu, kredit konsumsi menempati angka tertinggi dengan Rp1,36 triliun atau naik 40,64% dibanding periode yang sama 2010 dan diikuti oleh kredit usaha kecil seebesar Rp1,26 triliun yang naik 12,04% dibanding semester I/2010. Adapun pada pemenuhan kredit, perusahaan perbankan yang didirikan pada 1946 ini menyalurkan kredit menengah sebanyak Rp785 miliar.

Namun secara keseluruhan, kredit yang disalurkan mengalami kenaikan sebanyak 22,87% dibanding periode semester I/2010 yang hanya menyalurkan kredit sebanyak Rp2,77 triliun. "Pada semester II/2011 perseroan akan menggenjot kredit di sektor usaha kecil dan menengah/UKM dengan maksial plafon Rp100 miliar," kata Johnny. (21/tw)

Kredit BNI Wilayah Semarang tumbuh 12,53%

Bisnis Jateng, 21/09/2011: Kantor Wilayah Bank Negara Indonesia Semarang selama semester I/2011 mampu mencatat pertumbuhan kinerja kreditnya sebesar 12,53% menjadi Rp6,91 triliun, dibanding periode yang sama tahun sebelumnya hanya senilai Rp6,14 triliun.
Pemimpin BNI Wilayah Semarang Bambang Kuncoro mengatakan sepanjang semester 1/2011 ada pertumbuhan sebesar 12,53% pada penyaluran kredit perusahaan, yang sebagian besar disalurkan kepada pembiayaan produktif.
“Total penyalurkan kredit semester I/2011 sebesar Rp6,91 triliun (outstanding) dan tercatat untuk kredit produktif mencapai sebesar Rp5,531 triliun, sedangkan kredit konsumtif terealisasi senilai Rp1,377 trliun,” ujarnya, kemarin.
Untuk kredit konsumer, lanjutnya, kredit pemilikan rumah (KPR) dengan produk BNI Griya merupakan porsi terbesar dari kredit konsumer BNI dan hingga semster I ini nilainya telah mencapai Rp1,4 triliun.
Bank dengan logo 46, yakni PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) juga mampu menghimpun dana pihak ketiga (DPK) melalui berbagai produknya hingga sebesar Rp12,001 triliun pada semester 1 tahun ini dan tercatat tabungan paling menonjol mencapai  sebesar Rp5,888 triliun, Giro senilai Rp2,194 triliun serta Deposito sebesar Rp2,840 triliun.
Menurut Bambang, pertumbuhan kredit tersebut, karena didorong oleh meningkatnya porsi kredit produktif konsumer yang tumbuh 4,9% dari Rp5,273 triliun menjadi Rp5,531 triliun pada Semester I, begigu juya kredit konsumtif naik 52,7% menjadi Rp1,377 triliun dari sebelumnya hanya Rp902 miliar.
Dia menjelaskan kinerja tersebut juga ditopang oleh segmen usaha kecil dan menengah (UKM) dengan penyaluran untuk progam kredit usaha rakyat (KUR) mencapai sebesar Rp867 miliar dari yang ditargetkan hingga Desember mendatang senilai Rp944 miliar.
Selain itu, lanjutnya, Kanwil BNI Semarang juga berupaya memperkuat pasar ritel dan semakin agresif menggarap UMKM, dengan mempeluar jaringan kantor unit layanan serta menambah fasilitas ATM di berbagai daerah.
Kanwil BNI Semarang memiliki cakupan wilayah Jateng dan DIY, meliputi Semarang, Purwokerto, Pekalongan, Solo, Pati, Kudus, Magelang dan Yogyakarta. “Saat ini total kantor mencapai120 unit,” tutur Bambang.
Dia memaparkan kantor sebanyak itu terdiri 17 kantor cabang utama, 95 unit kantor layanan dan delapan unit kantor kas.
Sementara, fasilitas Anjungan Tunai Mandiri (ATM) juga akan terus ditambah dan saat ini sudah terpasang sebanyak 544 unit ada penambahanan 106 ATM termasuk Cash Deposito Machine (CDM), tercatat 10 unit di antaranya sudah beroperasi serta selebihnya 96 unit dalam proses.
Bambang mengatakan keseluruhan dana BNI Kanwil Semarang mengalami peningkatan 9,89% menjadi sebesar Rp12 triliun pada semester I/2001 dari sebelumnya hanya Rp6,91 triliun periode yang sama tahun lalu. (rsj)
Bisnis Jateng, 21/09/2011: Kantor Wilayah Bank Negara Indonesia Semarang selama semester I/2011 mampu mencatat pertumbuhan kinerja kreditnya sebesar 12,53% menjadi Rp6,91 triliun, dibanding periode yang sama tahun sebelumnya hanya senilai Rp6,14 triliun.
Pemimpin BNI Wilayah Semarang Bambang Kuncoro mengatakan sepanjang semester 1/2011 ada pertumbuhan sebesar 12,53% pada penyaluran kredit perusahaan, yang sebagian besar disalurkan kepada pembiayaan produktif.
“Total penyalurkan kredit semester I/2011 sebesar Rp6,91 triliun (outstanding) dan tercatat untuk kredit produktif mencapai sebesar Rp5,531 triliun, sedangkan kredit konsumtif terealisasi senilai Rp1,377 trliun,” ujarnya, kemarin.
Untuk kredit konsumer, lanjutnya, kredit pemilikan rumah (KPR) dengan produk BNI Griya merupakan porsi terbesar dari kredit konsumer BNI dan hingga semster I ini nilainya telah mencapai Rp1,4 triliun.
Bank dengan logo 46, yakni PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) juga mampu menghimpun dana pihak ketiga (DPK) melalui berbagai produknya hingga sebesar Rp12,001 triliun pada semester 1 tahun ini dan tercatat tabungan paling menonjol mencapai  sebesar Rp5,888 triliun, Giro senilai Rp2,194 triliun serta Deposito sebesar Rp2,840 triliun.
Menurut Bambang, pertumbuhan kredit tersebut, karena didorong oleh meningkatnya porsi kredit produktif konsumer yang tumbuh 4,9% dari Rp5,273 triliun menjadi Rp5,531 triliun pada Semester I, begigu juya kredit konsumtif naik 52,7% menjadi Rp1,377 triliun dari sebelumnya hanya Rp902 miliar.
Dia menjelaskan kinerja tersebut juga ditopang oleh segmen usaha kecil dan menengah (UKM) dengan penyaluran untuk progam kredit usaha rakyat (KUR) mencapai sebesar Rp867 miliar dari yang ditargetkan hingga Desember mendatang senilai Rp944 miliar.
Selain itu, lanjutnya, Kanwil BNI Semarang juga berupaya memperkuat pasar ritel dan semakin agresif menggarap UMKM, dengan mempeluar jaringan kantor unit layanan serta menambah fasilitas ATM di berbagai daerah.
Kanwil BNI Semarang memiliki cakupan wilayah Jateng dan DIY, meliputi Semarang, Purwokerto, Pekalongan, Solo, Pati, Kudus, Magelang dan Yogyakarta. “Saat ini total kantor mencapai120 unit,” tutur Bambang.
Dia memaparkan kantor sebanyak itu terdiri 17 kantor cabang utama, 95 unit kantor layanan dan delapan unit kantor kas.
Sementara, fasilitas Anjungan Tunai Mandiri (ATM) juga akan terus ditambah dan saat ini sudah terpasang sebanyak 544 unit ada penambahanan 106 ATM termasuk Cash Deposito Machine (CDM), tercatat 10 unit di antaranya sudah beroperasi serta selebihnya 96 unit dalam proses.
Bambang mengatakan keseluruhan dana BNI Kanwil Semarang mengalami peningkatan 9,89% menjadi sebesar Rp12 triliun pada semester I/2001 dari sebelumnya hanya Rp6,91 triliun periode yang sama tahun lalu. (rsj)

BNI Tangani Penjualan Gas Blok Mahakam US$ 18 Miliar

Jakarta, Detikcom - PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) ditunjuk sebagai trustee and paying agent oleh kontraktor LNG dan LPG Blok Mahakam yaitu PT Pertamina (persero), Total E&P Indonesie (Total) dan Inpex Corporation (Inpex). Adapun perkiraan nilai kontrak penjualannya mencapai US$ 18 miliar untuk masa kontrak 10 tahun ke depan.

Untuk tahap awal sebagai trustee and paying agent oleh kontraktor LNG dan LPG Blok Mahakam, BNI mengincar pengelolaan nilai kontrak sekitar US$ 3 miliar.

Penunjukkan tersebut ditandai dengan penandatanganan surat oleh Direktor Keuangan Pertamina M. Afdal Bahaudin, Presiden Direktur dan General Manager Total E&P Elizabeth Proust dan Indonesia Assets Director Inpex Yutaka Inoue dan Direktur Utama BNI Gatot M. Suwondo, dan disaksikan Kepala Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas) R. Priyono di Jakarta Convention Center, Jakarta, Rabu (21/9/2011).

"Penandatanganan trustee dan paying agent untuk kontrak-kontrak Mahakam yang dilakukan antara Pertamina, Total, Inpex dengan BNI merupakan hal yang pertama kali terjadi dalam sejarah industri perbankan Indonesia. Sebelumnya, perbankan nasional hampir tidak terlibat dalam kegiatan hulu migas," ujar Priyono dalam siaran persnya.

Dirut BNI Gatot Suwondo mengatakan penunjukkan BNI melalui BNI Cabang Singapura sebagai satu-satunya bank nasional yang memiliki izin operasi full branch licensed sehingga dapat memberikan pelayanan trustee and paying agent kontrak-kontrak liquefied natural gas (LNG) dan liquefied petroleum gas (LPG).

"Penunjukkan ini juga menjadi bukti komitmen BNI dalam mendukung pengembangan industri minyak dan gas sebagai aset bangsa yang dioptimalkan manfaatnya oleh bangsa sendiri," kata Gatot.

Ia menambahkan, sebelumnya, BNI juga telah ditunjuk dan menjadi mitra kontraktor LNG dan LPG, seperti Pertamina, Total E&P, dan Inpex dalam penyediaan layanan perbankan.

Untuk tahap awal sebagai trustee and paying agent oleh kontraktor LNG dan LPG Blok Mahakam, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) mengincar pengelolaan nilai kontrak sekitar US$ 3 miliar.

"Kita bertahap saja, setahun mungkin bisa US$ 3 miliar dulu. Untuk tahun 2011 ini US$ 200 juta sampai US$ 300 juta sudah bagus," ujar Gatot.

Pemilihan BNI Cabang Singapura sendiri dilakukan karena di Indonesia belum ada hukum yang mengatur soal trustee and paying agent.

"Ide trustee, di kita belum ada bye law-nya. Makanya kita buka di Singapura. Kita satu-satunya bank yang mengelola trustee business. Karena sebelumnya banyak bank asing yang kelola," tandas Gatot.

Ia menambahkan, untuk tahap awal perseroan masih fokus dalam menjalankan fungsi utamanya sebagai pengelola kontrak. Namun ke depan, lanjutnya, tidak menutup kemungkinan bisa melakukan pembiayaan juga.

(dru/dnl)
Jakarta, Detikcom - PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) ditunjuk sebagai trustee and paying agent oleh kontraktor LNG dan LPG Blok Mahakam yaitu PT Pertamina (persero), Total E&P Indonesie (Total) dan Inpex Corporation (Inpex). Adapun perkiraan nilai kontrak penjualannya mencapai US$ 18 miliar untuk masa kontrak 10 tahun ke depan.

Untuk tahap awal sebagai trustee and paying agent oleh kontraktor LNG dan LPG Blok Mahakam, BNI mengincar pengelolaan nilai kontrak sekitar US$ 3 miliar.

Penunjukkan tersebut ditandai dengan penandatanganan surat oleh Direktor Keuangan Pertamina M. Afdal Bahaudin, Presiden Direktur dan General Manager Total E&P Elizabeth Proust dan Indonesia Assets Director Inpex Yutaka Inoue dan Direktur Utama BNI Gatot M. Suwondo, dan disaksikan Kepala Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas) R. Priyono di Jakarta Convention Center, Jakarta, Rabu (21/9/2011).

"Penandatanganan trustee dan paying agent untuk kontrak-kontrak Mahakam yang dilakukan antara Pertamina, Total, Inpex dengan BNI merupakan hal yang pertama kali terjadi dalam sejarah industri perbankan Indonesia. Sebelumnya, perbankan nasional hampir tidak terlibat dalam kegiatan hulu migas," ujar Priyono dalam siaran persnya.

Dirut BNI Gatot Suwondo mengatakan penunjukkan BNI melalui BNI Cabang Singapura sebagai satu-satunya bank nasional yang memiliki izin operasi full branch licensed sehingga dapat memberikan pelayanan trustee and paying agent kontrak-kontrak liquefied natural gas (LNG) dan liquefied petroleum gas (LPG).

"Penunjukkan ini juga menjadi bukti komitmen BNI dalam mendukung pengembangan industri minyak dan gas sebagai aset bangsa yang dioptimalkan manfaatnya oleh bangsa sendiri," kata Gatot.

Ia menambahkan, sebelumnya, BNI juga telah ditunjuk dan menjadi mitra kontraktor LNG dan LPG, seperti Pertamina, Total E&P, dan Inpex dalam penyediaan layanan perbankan.

Untuk tahap awal sebagai trustee and paying agent oleh kontraktor LNG dan LPG Blok Mahakam, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) mengincar pengelolaan nilai kontrak sekitar US$ 3 miliar.

"Kita bertahap saja, setahun mungkin bisa US$ 3 miliar dulu. Untuk tahun 2011 ini US$ 200 juta sampai US$ 300 juta sudah bagus," ujar Gatot.

Pemilihan BNI Cabang Singapura sendiri dilakukan karena di Indonesia belum ada hukum yang mengatur soal trustee and paying agent.

"Ide trustee, di kita belum ada bye law-nya. Makanya kita buka di Singapura. Kita satu-satunya bank yang mengelola trustee business. Karena sebelumnya banyak bank asing yang kelola," tandas Gatot.

Ia menambahkan, untuk tahap awal perseroan masih fokus dalam menjalankan fungsi utamanya sebagai pengelola kontrak. Namun ke depan, lanjutnya, tidak menutup kemungkinan bisa melakukan pembiayaan juga.

(dru/dnl)

BNI Kucurkan Pinjaman USD 219,785juta ke PTBA

Jakarta - PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA) melalui anak usahanya, PT Bukit Pembangkit Innovative (BPI), mendapatkan pinjaman dari PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) senilai US$ 219,785 juta.

Menurut Sekretaris Perusahaan PTBA Achmad Sudarto, uang sebanyak itu akan digunakan untuk mendanai pembangunan PLTU Mulut Tambang Banjarsari 2x110 MW di Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan, oleh anak usahanya yang 59,75% sahamnya dimiliki perseroan itu.

"Kontraktor Engineering Procurement and Construction (EPC) PLTU Banjarsari adalah China National Electric Engineering Co. Ltd. (CNEEC), kontraktor EPC PLTU terkemuka dari China," katanya dalam keterangan tertulisnya, Jumat (16/9/2011).

Sementara, Kontraktor EPC pembangunan jaringan transmisi dari PLTU Banjarsari ke Gardu Induk Lahat, sepanjang 24 km, adalah PT Citacontrac yang telah berpengalaman menangani pembangunan saluran transmisi di Indonesia.

"Dengan pencapaian diatas, pembangu
Jakarta - PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA) melalui anak usahanya, PT Bukit Pembangkit Innovative (BPI), mendapatkan pinjaman dari PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) senilai US$ 219,785 juta.

Menurut Sekretaris Perusahaan PTBA Achmad Sudarto, uang sebanyak itu akan digunakan untuk mendanai pembangunan PLTU Mulut Tambang Banjarsari 2x110 MW di Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan, oleh anak usahanya yang 59,75% sahamnya dimiliki perseroan itu.

"Kontraktor Engineering Procurement and Construction (EPC) PLTU Banjarsari adalah China National Electric Engineering Co. Ltd. (CNEEC), kontraktor EPC PLTU terkemuka dari China," katanya dalam keterangan tertulisnya, Jumat (16/9/2011).

Sementara, Kontraktor EPC pembangunan jaringan transmisi dari PLTU Banjarsari ke Gardu Induk Lahat, sepanjang 24 km, adalah PT Citacontrac yang telah berpengalaman menangani pembangunan saluran transmisi di Indonesia.

"Dengan pencapaian diatas, pembangu

BNI Akan bangun Hutan kota di Solo

SOLO, KOMPAS.com -  PT Bank Negara Indonesia (BNI) menjanjikan akan membangun hutan kota di kawasan Stadion Manahan, Solo melalui dana corporate social responsibility (CSR).

Pembangunan hutan kota akan dimulai paling lambat 1 Desember 2011 dan diproyeksikan selesai dalam waktu setahun.
Hal ini dikatakan Pemimpin Wilayah BNI Kantor Wilayah Semarang Bambang Kuncoro usai penandatanganan nota kesepahaman antara BNI dan Pemerintah Kota Solo di Loji Gandrung, rumah dinas wali kota Solo, Selasa (13/9/2011).
Penandantanganan dilakukan antara Bambang dan Wali Kota Solo Joko Widodo. Menurut Bambang Kuncoro, pihaknya akan menanam berbagai jenis pohon di Manahan, terutama jenis tanaman langka seperti pohon lerak dan pohon kanthil.
Joko Widodo berharap hutan kota yang akan dibangun di Solo ti dak kalah dari Botanical Garden di Singapura. Hutan kota ini, menurut Jokowi, nantinya juga akan berfungsi sebagai ruang publik, tempat rekreasi gratis, dan serapan air. 
SOLO, KOMPAS.com -  PT Bank Negara Indonesia (BNI) menjanjikan akan membangun hutan kota di kawasan Stadion Manahan, Solo melalui dana corporate social responsibility (CSR).

Pembangunan hutan kota akan dimulai paling lambat 1 Desember 2011 dan diproyeksikan selesai dalam waktu setahun.
Hal ini dikatakan Pemimpin Wilayah BNI Kantor Wilayah Semarang Bambang Kuncoro usai penandatanganan nota kesepahaman antara BNI dan Pemerintah Kota Solo di Loji Gandrung, rumah dinas wali kota Solo, Selasa (13/9/2011).
Penandantanganan dilakukan antara Bambang dan Wali Kota Solo Joko Widodo. Menurut Bambang Kuncoro, pihaknya akan menanam berbagai jenis pohon di Manahan, terutama jenis tanaman langka seperti pohon lerak dan pohon kanthil.
Joko Widodo berharap hutan kota yang akan dibangun di Solo ti dak kalah dari Botanical Garden di Singapura. Hutan kota ini, menurut Jokowi, nantinya juga akan berfungsi sebagai ruang publik, tempat rekreasi gratis, dan serapan air. 

BNI Raih Penghargaan The Best Trade Finance Bank

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Negara Indonesia (persero) Tbk kembali memperoleh penghargaan sebagai the Best Trade Finance Bank in Indonesia dari Alpha Southeast Asia, institutional investment magazine yang berkantor pusat di Hongkong.
Pernghargaan serupa pernah diterima BNI tahun lalu. Direktur Treasuri dan Financial Institution BNI Adi Setianto di Jakarta, Senin (12/9/2011) menyampaikan, penghargaan ini merupakan bukti komitmen BNI dalam memberikan nilai tambah bagi nasabah. "Terutama, nasabah institusi dalam layanan trade finance," kata Adi.
Faktor yang mendukung layanan trade finance BNI, kata Adi, adalah jaringan yang luas dengan 1.200 outlet di dalam negeri, 5 cabang di dalam negeri, 197 pusat pengumpul dokumen, dan lebih dari 1.400 bank koresponden.
"Ditambah lagi. Adanya penanganan transaksi trade finance secara prudent dan mitigasi risiko yang terintegrasi dan komprehensif," tambah Adi.
Hingga semester I-2011, BNI memegang 26 persen pangsa pasar transaksi ekspor-impor Indonesia. Transaksi trade finance BNI didominasi sektor korporasi
JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Negara Indonesia (persero) Tbk kembali memperoleh penghargaan sebagai the Best Trade Finance Bank in Indonesia dari Alpha Southeast Asia, institutional investment magazine yang berkantor pusat di Hongkong.
Pernghargaan serupa pernah diterima BNI tahun lalu. Direktur Treasuri dan Financial Institution BNI Adi Setianto di Jakarta, Senin (12/9/2011) menyampaikan, penghargaan ini merupakan bukti komitmen BNI dalam memberikan nilai tambah bagi nasabah. "Terutama, nasabah institusi dalam layanan trade finance," kata Adi.
Faktor yang mendukung layanan trade finance BNI, kata Adi, adalah jaringan yang luas dengan 1.200 outlet di dalam negeri, 5 cabang di dalam negeri, 197 pusat pengumpul dokumen, dan lebih dari 1.400 bank koresponden.
"Ditambah lagi. Adanya penanganan transaksi trade finance secara prudent dan mitigasi risiko yang terintegrasi dan komprehensif," tambah Adi.
Hingga semester I-2011, BNI memegang 26 persen pangsa pasar transaksi ekspor-impor Indonesia. Transaksi trade finance BNI didominasi sektor korporasi

ATM BNI Bekasi dicuri, Rp 399juta melayang

Jakarta, via Detikcom Senin 12/09/2011 - Sebuah mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM) Bank BNI 46 di Arena Olahraga Kresna Pratama, Jl Sangata Blok I, Kelurahan Jatiwaringin, Pondok Gede, Kota Bekasi dicuri kawanan maling. Pelaku diperkirakan berjumlah lima orang dan berhasil membawa duit Rp 339 juta di dalam ATM.

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Baharudin Djafar saat dikonfirmasi membenarkan adanya kejadian tersebut.

"Betul, dan sekarang ditangani oleh Polres Bekasi Kota," kata Baharudin kepada wartawan di Jakarta, Senin (12/9/2011).

Berdasarkan informasi yang dihimpun, pencurian ATM terjadi Senin dinihari tadi sekitar pukul 03.00 WIB. Para pelaku sempat menyekap satpam bernama Sumaryo di lokasi.

Ketika para pelaku datang, Sumaryo, disekap dan berteriak minta tolong. Teriakan tersebut didengar warga yang kemudian menolongnya melepas ikatan lakbat di tangan, mulut dan kakinya.

Menurut keterangan Sumaryo, saat kejadian ia sedang tidur, kemudian mendengar suara orang berjalan. Tiba-tiba, ada 5 orang membangunkannya langsung menodong kemudian menyekapnya. Pelaku kemudian mengambil kunci gerbang lalu memasukan mobil ke dalam.

Lantas mereka merusak pintu mesin ATM BNI 46 dengan alat las, selanjutnya mewarnai kamera CCTV yang ada dengan cat pilox. Pelaku akhirnya berhasil membawa kabur uang Rp 339 juta.

Menurut keterangan Satpam, pelaku diketahui menggunakan penutup wajah tiga orang, dan menggunakan topi dua orang.

Tim identifikasi dari Polresta Bekasi Kota yang datang ke lokasi melakukan olah TKP. Sejumlah saksi dimintai keterangan dalam peristiwa itu.

(mei/mad)
Jakarta, via Detikcom Senin 12/09/2011 - Sebuah mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM) Bank BNI 46 di Arena Olahraga Kresna Pratama, Jl Sangata Blok I, Kelurahan Jatiwaringin, Pondok Gede, Kota Bekasi dicuri kawanan maling. Pelaku diperkirakan berjumlah lima orang dan berhasil membawa duit Rp 339 juta di dalam ATM.

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Baharudin Djafar saat dikonfirmasi membenarkan adanya kejadian tersebut.

"Betul, dan sekarang ditangani oleh Polres Bekasi Kota," kata Baharudin kepada wartawan di Jakarta, Senin (12/9/2011).

Berdasarkan informasi yang dihimpun, pencurian ATM terjadi Senin dinihari tadi sekitar pukul 03.00 WIB. Para pelaku sempat menyekap satpam bernama Sumaryo di lokasi.

Ketika para pelaku datang, Sumaryo, disekap dan berteriak minta tolong. Teriakan tersebut didengar warga yang kemudian menolongnya melepas ikatan lakbat di tangan, mulut dan kakinya.

Menurut keterangan Sumaryo, saat kejadian ia sedang tidur, kemudian mendengar suara orang berjalan. Tiba-tiba, ada 5 orang membangunkannya langsung menodong kemudian menyekapnya. Pelaku kemudian mengambil kunci gerbang lalu memasukan mobil ke dalam.

Lantas mereka merusak pintu mesin ATM BNI 46 dengan alat las, selanjutnya mewarnai kamera CCTV yang ada dengan cat pilox. Pelaku akhirnya berhasil membawa kabur uang Rp 339 juta.

Menurut keterangan Satpam, pelaku diketahui menggunakan penutup wajah tiga orang, dan menggunakan topi dua orang.

Tim identifikasi dari Polresta Bekasi Kota yang datang ke lokasi melakukan olah TKP. Sejumlah saksi dimintai keterangan dalam peristiwa itu.

(mei/mad)

Layar46 Forums

Status Layar 46

 
2012 Layar46 | Blogger Templates for HostGator Coupon Code Sponsors: WooThemes Coupon Code, Rockable Press Discount Code